mangga gedong gincu (sumedangkab.go.id)
BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan bahwa ekspor perdana mangga gedong gincu ke Jepang sedang dalam tahap finalisasi dan direncanakan akan dimulai pada Oktober 2024.
Herman Suryatman menjelaskan bahwa untuk mempermudah proses ekspor, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat telah menjalin kerja sama bilateral dengan IJEP (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) dan multilateral dengan AJCEP (ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership).
“Kami tengah berikhtiar. Selain produk-produk potensial lainnya yang telah kami ekspor, saat ini kami juga sedang menyelesaikan persiapan untuk ekspor mangga gedong gincu dari lima kabupaten: Sumedang, Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Indramayu,” kata Herman Suryatman usai Forum Grup Diskusi (FGD) Percepatan Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang di Gedung Sate, Bandung.
Herman menyebutkan bahwa tantangan terbesar dalam ekspor mangga gedong gincu adalah memenuhi standar internasional, terutama terkait dengan kebersihan buah dari hama seperti lalat buah. Untuk memastikan kepatuhan terhadap standar tersebut, Pemdaprov bekerja sama dengan Balai Karantina dan Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar), lembaga think tank milik Universitas Padjadjaran, serta para eksportir.
“Alhamdulillah, rekomendasi dari Balai Karantina sudah kami tempuh. Semua standar internasional, termasuk antisipasi terhadap lalat buah, sudah kami penuhi,” ujarnya dikutip dari jabarprov.go.id.
Herman berharap bahwa ekspor perdana mangga gedong gincu ke Jepang dapat dilaksanakan sesuai rencana pada Oktober. “Tahun ini insyaallah kita akan eksekusi, dan ini adalah persiapan untuk rapat terakhir,” tambahnya.
Mangga gedong gincu merupakan salah satu buah unggulan Jawa Barat, sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 31 Tahun 2018 tentang Pengembangan Buah-Buahan serta Sayuran Unggulan dan Prospektif di Daerah Provinsi Jawa Barat.
Misi ekspor perdana ini merupakan hasil dari 17 tahun negosiasi dengan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang. Jepang sebelumnya menganggap Jawa Barat sebagai tempat berkembang biak lalat buah, padahal jenis lalat tersebut hanya ditemukan di Pulau Kalimantan. Hasil uji dari InJabar dan Balai Karantina menunjukkan bahwa mangga gedong gincu dari daerah Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon bebas dari lalat buah.
Negosiasi akhirnya membuahkan hasil positif setelah MAFF mengeluarkan surat resmi pada Februari 2024 yang mengizinkan ekspor mangga gedong gincu ke Jepang.
SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
This website uses cookies.