BANDUNG – Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi beberapa wilayah di Indonesia. Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan bahwa beberapa kejadian bencana banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Di Kabupaten Aceh Timur, banjir merendam 78 unit rumah warga di Kecamatan Pante Bidari pada Senin (13/1) pukul 07.00 WIB. Banjir terjadi akibat luapan sungai yang dipicu hujan lebat sebelumnya. Setelah kejadian, BPBD bersama tim gabungan langsung melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Saat ini, debit air di Pante Bidari masih terus meningkat, dan BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga.
Di Provinsi Sumatera Utara, hujan deras menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Kota Binjai dan Kota Medan.
Di Kota Binjai, hujan deras menyebabkan tiga sungai, yakni Sungai Bangkatan, Sungai Binjai, dan Sungai Mencirim, meluap. Luapan tersebut menggenangi Kelurahan Rambung Barat, Kecamatan Binjai Selatan pada Senin (13/1) pukul 00.40 WIB, dengan ketinggian air antara 20-100 cm. Akibatnya, 807 jiwa terdampak dan 169 rumah terendam. Pada pukul 14.00 WIB, banjir mulai surut, dengan ketinggian air berkisar antara 20-50 cm. BPBD Kota Binjai tetap bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi banjir susulan.
Sementara itu, di Kota Medan, banjir terjadi di Kelurahan Terjun (Kecamatan Medan Marelan) dan Kelurahan Belawan (Kecamatan Medan Belawan) pada Senin (13/1) pukul 10.56 WIB. Sebanyak 680 jiwa terdampak banjir, dengan ketinggian air di Kelurahan Terjun mencapai 90 hingga 130 cm, sementara di Kelurahan Belawan antara 20-40 cm. BPBD Kota Medan membantu evakuasi warga dan memberikan bantuan makanan sebanyak 220 bungkus.
Di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, banjir terjadi di Kecamatan Kampar Kiri setelah Sungai Subayang meluap pada Senin (13/1) pukul 07.40 WIB. Sebanyak 456 jiwa terdampak, dengan 180 rumah terendam dan 1 fasilitas pendidikan juga terdampak. Akses jalan terputus dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 cm hingga 100 cm. Warga sebagian besar memilih bertahan di rumah mereka, sementara BPBD Kabupaten Kampar terus melakukan pemantauan menggunakan perahu fiber dan drone.
Pemerintah daerah setempat, melalui BPBD Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar, serta pihak kecamatan, terus melakukan penanganan darurat dan pemutakhiran data bencana. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.
Pusat Pengendalian Operasi BNPB mengingatkan masyarakat untuk terus mengikuti informasi terkini dari BPBD dan tetap siap siaga menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.\
Sumber: BNPB
SATUJABAR, BOGOR -- Polres Bogor bersama Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Barat, berhasil membongkar…
SATUJABAR, BANDUNG - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan…
SATUJABAR, BOGOR -- Polresta Bogor Kota diback-up Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat,…
BANDUNG - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaktifkan…
BANDUNG - OJK terbitkan aturan baru rahasia bank dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 44…
BANDUNG - Uang Rupiah Khusus Seri For The Children of The World Tahun Emisi (TE)…
This website uses cookies.