Warga bergotong royong membantu pengendara melintasi jalan yang tertutup material usai peristiwa tanah longsor terjadi di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Selasa (13/5). (BPBD Kabupaten Mamasa via BNPB)
JAKARTA — Memasuki pekan kedua bulan Mei, bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, melalui keterangan resminya, melaporkan serangkaian kejadian tanah longsor, angin kencang, dan banjir yang melanda sejumlah daerah, mulai dari Sulawesi Barat hingga Jawa Timur.
Kejadian pertama tercatat pada Senin malam (12/5), saat tanah longsor melanda tiga desa di Kecamatan Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Tiga desa terdampak antara lain Desa Ulusalu, Ulusalu Indah, dan Saloan. Data sementara menunjukkan 13 rumah mengalami kerusakan, dengan rincian empat rusak ringan, empat rusak sedang, dan lima rusak berat. Akibatnya, 31 warga terpaksa mengungsi.
Material longsor juga menutup akses jalan desa. Namun, hingga Selasa (13/5), tim BPBD bersama unsur gabungan berhasil membuka akses jalan yang kini dapat dilalui sepeda motor trail. Kondisi cuaca di lokasi masih dilaporkan hujan, dan potensi longsor susulan tetap diwaspadai. Alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan material longsor.
Kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Tanah longsor yang dipicu hujan lebat pada Jumat (9/5) menyebabkan 68 rumah warga terdampak, dengan kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat. Tim BPBD setempat bersama tim gabungan bergerak cepat untuk melakukan penanganan darurat di lokasi.
Sementara itu, angin kencang menerjang Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, pada Senin (12/5) pukul 16.35 WIB. Peristiwa ini berdampak pada dua kecamatan, yakni Karang Baru dan Rantau. Tercatat tiga rumah rusak ringan dan dua fasilitas pendidikan mengalami kerusakan berat. Tim gabungan segera melakukan penanganan darurat, termasuk membersihkan puing bangunan dan pohon tumbang.
Di Jawa Timur, banjir melanda Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, pada Senin (12/5) sore. Banjir dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang menyebabkan dua tanggul jebol. Selain merendam permukiman, banjir turut berdampak pada 10 hektar lahan persawahan warga. Hingga Selasa (13/5), air telah surut namun masih menggenang di beberapa titik persawahan.
Menyikapi situasi ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah. Masyarakat diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan deras berlangsung lebih dari satu jam dan jarak pandang terbatas hingga kurang dari 100 meter.
BNPB juga mendorong pemerintah daerah untuk memeriksa kesiapan personel, perangkat, dan sumber daya guna menghadapi potensi kondisi darurat di wilayah masing-masing.
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
BRASILIA, Brasil - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo resmi menandatangani…
BANDUNG Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mendapat kehormatan menyembelih hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia…
This website uses cookies.