Salah satu menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, CIANJUR — Puluhan siswa di dua sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menderita keracunan makanan diduga dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para korban yang mengeluh pusing, mual, dan muntah-muntah, dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setempat, hingga beberapa siswa harus dirawat.
Keracunan massal menimpa siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 1 Cianjur. Para siswa menderita keracunan makanan duduga dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudin, jumlah siswa yang menderita keracunan seusai menyantap makanan dari program MBG, mencapai 55 orang.
“Data terbaru, total ada 55 orang siswa alami keracunan. Data siswa tersebut, terdiri dari korban dibawa ke rumah sakit dan puskesmas. Kita terus data, dengan menanyakan langsung kepada setiap orangtua siswa,” ujar Rahman, kepada wartawan, Selasa (22/04/2025).
Rahman mengatakan, sebagai besar siswa yang sempat ditangani di rumah sakit dan puskesmas, sudah diperbolehkan pulang. Namun, masih ada beberapa siswa yang harus dirawat.
“Sebagian besar siswa sudah dipulangkan ke rumahnya, setelah sempat ditangani di rumah sakit dan puskesmas. Namun, data yang dilaporkan, masih ada lima orang yang harus dirawat,” kata Rahman.
Para korban menderita keracunan, setelah mengeluh pusing, mual, dan muntah-muntah. Gejala keracunan makanan tersebut, dirasakan seusai menyantap makanan program MBG.
Keracunan makanan juga menimpa siswa dari sekolah lain, di SMP PGRI 1 Cianjur. Tercatat ada 23 siswa harus dibawa ke rumah sakit dan puskesmas, setelah mengeluh gejala serupa, pusing, mual, muntah-muntah, hingga diare.
Kepala SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustikawati, mengatakan, dari data 23 siswa yang menderita keracunan, tiga siswa harus dirawat di rumah sakit.
“Sejak Senin malam, sudah ada laporan siswa kami juga alami keracunan. Data dari laporan orangtua, hingga Selasa siang, ada 23 siswa, tiga diantaranya harus dirawat di rumah sakit,” ujar Rika.
Rika mengatakan, bukan hanya siswa, guru yang ikut menyantap makanan dari program MBG, juga mengalami kondisi serupa. Ada tiga orang guru dilaporkan, mengeluhkan gejala keracunan makanan.
“Ada juga tiga orang guru yang ikut menyantap makanan program MBG, juga mengalami meracunan makanan. Tapi gejalanya ringan dan bisa ditangani secara mandiri,” kata Rika.
Peristiwa keracunan makanan dari program MBG, awalnya menimpa siswa MAN 1 Cianjur, pada Senin (21/04/2025). Jumlah korban terus bertambah, hingga terakhir lima siswa masih harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.(chd).
SATUJABAR, GARUT - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi membuka pelaksanaan Roadshow Pelayanan Publik…
Gelaran Ekosistem Budaya Kasumedang menghidupkan panggung Geoteater Rancakalong, Sabtu (15/11/2025). Beragam kesenian seperti Terbangan, Tarawangsa,…
SATUJABAR, BANDUNG - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggaungkan…
SATUJABAR, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan penghargaan kepada sepuluh kreator terbaik dalam gelaran…
SATUJABAR, BANDUNG - Kota Bandung kembali menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi. Kali ini, Final…
SATUJABAR, BANDUNG - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat berharap…
This website uses cookies.