PT Pindad Kenalkan Senjata Anti-Drone SPS-1 dan Kendaraan Maung MV3 Mobile Jammer.(FOTO: Pindad)
BANDUNG – Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia, PT Pindad meluncurkan produk inovasi terbarunya, yaitu senjata anti-drone buatan dalam negeri yang diberi nama SPS-1 (Senjata Pelumpuh Senyap seri 1) dan kendaraan Maung MV3 Mobile Jammer.
Peluncuran ini berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan turut mendukung pengamanan upacara yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden terpilih RI Prabowo Subianto.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, menjelaskan bahwa produk ini merupakan inovasi global pertama yang mengintegrasikan senjata soft kill (anti-drone) dan hard kill (senjata api) dalam satu sistem. “Dengan dukungan teknis dan kesiapan purna jual dalam negeri, SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer diharapkan dapat memperkuat pertahanan negara dari gangguan dan ancaman drone ilegal,” kata Sigit.
SPS-1 dirancang untuk dioperasikan oleh satu orang personil dengan mobilitas tinggi. Senjata ini bertenaga baterai, sehingga tidak bergantung pada sistem tenaga statis. SPS-1 dilengkapi dengan dua metode netralisasi ancaman drone: soft kill yang menonaktifkan drone pada jarak 500 meter dengan menutup akses kendali, dan hard kill yang menghancurkan drone pada jarak 150 meter. Senjata ini mengadopsi teknologi terkini dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Maung MV3 Mobile Jammer merupakan sistem anti-drone mobile yang mampu menetralisir ancaman drone dengan cepat dan akurat. Kendaraan ini dilengkapi dengan jammer drone untuk metode soft kill dan senjata SMB SM5 A1 kaliber 12,7 mm untuk metode hard kill. Dengan radius jamming hingga 3 kilometer dan jarak destruksi hingga 1,8 kilometer, Maung MV3 menawarkan perlindungan yang andal dan bisa beroperasi di berbagai medan berkat sistem penggerak 4×4.
PT Pindad juga berkolaborasi dengan PT SCM (Sapta Cakra Manunggal), sebuah perusahaan swasta nasional berpengalaman dalam pembuatan produk pertahanan elektronika. Produk-produk PT SCM telah digunakan di beberapa satuan militer dan objek vital nasional.
Kedepannya, diharapkan bahwa SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer dapat digunakan oleh TNI dan Polri untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional, khususnya dalam menghadapi ancaman drone ilegal.
SATUJABAR, BANDUNG - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan…
SATUJABAR, SUKABUMI--Sudah korupsi dana desa ditambah lagi menjual aset bangunan pos yandu, wanita kepala desa…
SATUJABAR, SUMEDANG--Sebanyak 1.110 Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2025, resmi dilantik…
SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, akan menggelar lomba 'Pembangunan Desa…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 28/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
SATUJABAR, BANDUNG--Data 4,6 juta warga Jawa Barat diklaim telah dijual di forum dark web oleh…
This website uses cookies.