Berita

Produksi Gas Indonesia Akan Melonjak Di Tahun Mendatang

BANDUNG – Produksi gas Indonesia diproyeksikan akan mengalami lonjakan signifikan beberapa tahun mendatang.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa sejumlah proyek pengembangan lapangan gas baru akan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan produksi nasional.

Dalam pernyataannya pada Temu Media di Jakarta, Jumat (2/8), Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pihaknya berupaya mencapai produksi 1 juta barel minyak dan 12 Billion Cubic Feet (BCF) gas.

“Walaupun produksi minyak mungkin mengalami penurunan, produksi gas diperkirakan akan meningkat, terutama dengan adanya lapangan baru dari ENI,” katanya melalui siaran pers.

Arifin menjelaskan bahwa pada periode 2027 hingga 2028, Indonesia akan melihat peningkatan produksi gas bumi yang signifikan.

Terutama dari lapangan-lapangan seperti Geng North, IDD Gandang Gendalo, dan Andaman.

Rincian Tambahan Produksi Gas

Geng North: Diperkirakan akan memproduksi tambahan 1.000 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) dengan cadangan mencapai 4,1 TCF. Lapangan ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2027.

IDD Gandang Gendalo: Ditargetkan memproduksi 4.900 MMSCFD dengan cadangan 6,3 TCF, lapangan ini diharapkan memberikan dampak besar terhadap produksi gas nasional.

Andaman: Meski masih dalam tahap eksplorasi, lapangan Andaman diperkirakan memiliki potensi produksi sebesar 527 MMSCFD dengan cadangan sekitar 10 TCF.

Selain proyek-proyek besar tersebut, lapangan-lapangan lain seperti Ubadari (550 MMSCFD), Asap Kido Merah (330 MMSCFD), Maha (194 MMSCFD), Secanggang (140 MMSCFD), Mako (120 MMSCFD), Lofin (120 MMSCFD), Marakes East (89 MMSCFD), Wasambo (40 MMSCFD), dan Karendan (100 MMSCFD) juga diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi gas bumi nasional.

Namun, pengembangan lapangan gas baru menghadapi tantangan seperti isu perizinan, ketersediaan infrastruktur, dan fluktuasi harga energi global.

Oleh karena itu, pemerintah dan perusahaan migas diharapkan bekerja sama dalam melakukan pengeboran eksplorasi dengan rata-rata 54 sumur setiap tahun dan menjalin kerjasama dengan pemain besar dunia seperti EOG Resources dan CNPC.

Arifin menambahkan bahwa peningkatan produksi gas bumi diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, serta mendorong pertumbuhan industri berbasis gas. Gas bumi juga dianggap sebagai sumber energi transisi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

“Gas ini akan mendukung ketahanan energi kita dan proses transisi energi untuk mengurangi emisi karbon,” tegas Arifin.

Editor

Recent Posts

Modus Therapi, 5 Nakes Gadungan Gasak Perhiasan di Cirebon Ditangkap

SATUJABAR, CIREBON -- Polresta Cirebon, Jawa Barat, berhasil mengungkap kasus penipuan dan pencurian dengan modus…

2 jam ago

Rem Blong Penyebab Tabrakan Maut di Subang, 2 Tewas 8 Luka-Luka

SATUJABAR, SUBANG -- Satuan Lalu-Lintas (Satlantas) Polres Subang, Jawa Barat, sudah mengidentifikasi 2 korban tewas…

10 jam ago

KPU Jabar Gunakan Sirekap untuk Hitung Suara Pilkada 2024

Sirekap merupakan alat bantu yang bertujuan untuk mempermudah rekapitulasi penghitungan suara. SATUJABAR, BANDUNG -- Komisi…

12 jam ago

Gara-Gara Ikuti Google Map, Pemuda Ini Tersesat di Hutan Cihirup, Ditemukan dalam Keadaan Linglung

Maksud hati ingin bisa cepat sampai rumah, tapi malah nyasah ke tengah hutan. SATUJABAR, KUNINGAN…

12 jam ago

Kilang Balongan Bidik Proper Emas dari Program TJSL-nya

kelompok masyarakat yang menjalani program TJSl tak hanya mendapat manfaat ekonominya, namun turut menjaga kelestarian…

12 jam ago

Direktur Ressiber Polda Jabar: 1.724 Situs Judi Online Temuan Patroli Siber Dilaporkan ke Kemenkominfo

Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Barat (Jabar), telah mengidentifikasi sebanyak 1.724 situs judi online…

13 jam ago

This website uses cookies.