Berita

Produk Jamu dan Obat Ilegal Senilai Rp.8,1 Miliar Disita BPOM Bandung

SATUJABAR, BANDUNG — Ratusan ribu jamu dan obat ilegal disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandung, Jawa Barat. Ratusan ribu jamu dan obat ilegal senilai Rp.8,1 miliar, disita dari empat lokasi di wilayah Kota Bandung dan Cimahi.

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, penyitaan terhadap ratusan ribu jamu dan obat ilegal, dilakukan sejak 25 September 2024. Ratusan ribu jamu dan obat ilegal tersebut disita dari agen wilayah Kota Bandung dan Cimahi.

“Penindakan dilakukan sejak 25 September 2024 dari agen di wilayah Kota Bandung dan Cimahi. Total sebanyak 217.475 produk jamu dan obat ilegal dari 218 item senilai Rp 8,1 miliar, disita BPOM,” ujar Taruna, dalam keterangan pers di Kantor BPOM Bandung, Senin (07/10/2024).

Produk jamu dan obat yang disita selain ilegal, atau tidak memiliki izin edar dari BPOM, juga tidak memenuhi standar persyaratan keamanan yang diharuskan, mulai khasiat, manfaat, uji mutu, serta diduga mengandung bahan kimia obat. Sehingga produk-produk tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

“Produk-produk yang telah kami sita, sedang dalam pengujian dan pemeriksaan di laboratorium. Uji laboratorium untuk mengetahui dan memastikan kandungannya,” ungkap Taruna.

Taruna menjelaskan, produk-produk ilegal tersebut diedarkan oleh agen-agen ke sejumlah toko jamu dan toko obat di Jawa Barat. Paling banyak beredar di Kota/Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Depok, Kabupaten Purwakarta, serta Subang.

BPOM masih menelusuri pihak distrubutor selaku pemasok produk jamu dan obat ilegal ke agen-agen. Produk jamu dan obat tanpa izin edar dan diduga mengandung bahan kimia berbahaya, seperti sildenafil sitrat, fenilbutazon, metampiron, piroksikam, parasetamol, serta deksametason.

Taruna menegaskan, sejumlah produk yang ditemukan beredar di pasaran terdapat produk telah masuk dalam public warning BPOM. Misalnya saja, merek Cobra X, Spider, Africa Black Ant, Cobra India, Tawon Liar, Wan Tong, Kapsul Asam Urat TCU, Antanan, Tongkat Arab, serta Xian Ling.

Taruna juga meminta masyarakat hati-hati dan menghindari mengkonsumsi obat bahan alam tanpa izin edar BPOM, atau mengandung bahan kimia sangat berisiko bagi kesehatan. Produk-produk tersebut bisa mengakibatkan kerusakan organ tubuh, seperti gagal ginjal, kerusakan hati, gangguan kesehatan lainnya, hingga kematian.

BPOM mengamankan satu orang masih berstatus saksi terkait peredaran produk jamu dan obat ilegal. Sengaja mengedarkan dan memasarkan produk-produk ilegal bisa dijerat Pasal 435 junto Pasal 138 Ayat 2 dan Ayat 3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, tentang Kesehatan dengan ancaman pidana 12 tahun kurungan penjara, atau denda hingga 5 Miliar.(chd)

Editor

Recent Posts

Kumamoto Japan Masters 2025: Gregoria Mariska Tunjung Runner Up

SATUJABAR, BANDUNG – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung tampil sebagai runner up di Kumamoto…

10 jam ago

Purbaya Yudhi Sadewa Dukung Jurnalisme Berkualitas, Minta Media Terus Kritis

SATUJABAR, JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendukung gerakan jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media.…

10 jam ago

Padu Padan Festival Kuliner Pedas (Fedas) dan Roadshow Pelayanan Publik

SATUJABAR, GARUT - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi membuka pelaksanaan Roadshow Pelayanan Publik…

22 jam ago

Tradisi Saptuan, Ikhiar Menghidupkan Geoteater Rancakalong Sumedang

Gelaran Ekosistem Budaya Kasumedang menghidupkan panggung Geoteater Rancakalong, Sabtu (15/11/2025). Beragam kesenian seperti Terbangan, Tarawangsa,…

23 jam ago

Kampanye Literasi Buku Lewat Musik Ala Disarpus Kota Bandung

SATUJABAR, BANDUNG - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggaungkan…

23 jam ago

10 Kreator Terbaik Diganjar Penghargaan Oleh Pemkot Bandung, Siapa Saja?

SATUJABAR, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan penghargaan kepada sepuluh kreator terbaik dalam gelaran…

23 jam ago

This website uses cookies.