Berita

Polresta Bandung Bongkar Praktik Pengoplosan LPG Ilegal, 4 Orang Ditangkap

SATUJABAR, BANDUNG – Praktik pengoplosan LPG (Liquified Petroleum Gas) ilegal di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dibongkar Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung.

Dalam praktik ilegal tersebut, empat orang yang terlibat diamankan dan ditetapkan tersangka.

Kasus praktik pengoplosan LPG ilegal yang berhasil dibongkar Satreskrim Polresta Bandung, beroperasi di Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Empat orang yang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam peran berbeda, yakni berinisial KR alias Roy (40), ET (30), FN (37), dan DD (31).

Menurut Kapolresta Bandung, Kombes Pol. Kusworo Wibowo, terbongkarnya kasus praktik pengoplosan LPG ilegal, berawal dari adanya laporan dari masyarakat.

Dalam laporannya, masyarakat mengeluhkan gas (LPG) yang dibeli cepat habis sebelum waktunya.

“Gas [LPG] yang dijual tersangka KR alias Roy cs dilaporkan di bawah harga normal. Gas tabung 5,5 kilogram bisa dijual Rp 30 ribu, dan tabung 12 kilogram Rp 60 ribu, jauh dari harga normal,” ujar Kusworo kepada wartawan di gudang praktik pengoplosan LPG ilegal di Baleendah, Selasa (19/03/2024).

Kusworo mengatakan, berbekal informasi tersebut, Satreskrim Polresta Bandung langsung melakukan penyelidikan ke TKP (tempat kejadian perkara).

Hasil penyelidikan, terbongkar keberadaan gudang LPG merangkap praktik pengoplosan LPG ilegal dengan sistem suntik.

“Gudang LPG adalah milik tersangka KR alias Roy, yang sudah 8 bulan disewanya. Tersangka merupakan pengusaha pemilik izin pangkalan gas bersubsidi buat masyarakat,” kata Kusworo.

Berdasarkan pengakuan tersangka, sebagian tabung gas bersubsidi, gas tabung 3 Kg sengaja tidak dijual untuk disuntikan ke tabung gas kosong 5,5 Kg dan tabung 12 Kg.

Perbuatan pidana untuk mengeruk keuntungan tersebut dilakukan karyawannya, tersangka FN dan DD.

Sementara tersangka ET berperan mengepul tabung-tabung LPG hasil suntikan untuk dijual.

Tabung-tabung LPG di dalamnya sudah berisi gas yang telah disuntikan dari gas bersubsidi menjadi non subsidi.

 

Raup Untung Ratusan Juta

Kusworo menjelaskan, para tersangka bisa mendistribusikan sebanyak 140 tabung gas dalam sehari, atau dalam sekali beroperasi.

Distribusinya ke sekitar wilayah Baleendah buat masyarakat yang membutuhkan, termasuk ke warung, rumah makan, hingga restoran besar.

Perbuatan para tersangka yang menjalankan aksinya sejak tahun 2023, telah merugikan negara hingga ratusan juta rupiah.

Diperkirakan, para tersangka telah mengeruk untung Rp 700 juta selama beroperasi.

Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi, dengan memperniagakan tanpa izin dan menyalahgunakannya sebagai tindak pidana.

Para tersangka terancam hukuman 6 tahun kurungan penjara dan denda Rp 60 miliar.

Editor

Recent Posts

Babak Baru Lisa Mariana VS Ridwan Kamil, PN Bandung Kabulkan Gugatan Revelino Klaim Sebagai Ayah Biologis

SATUJABAR, BANDUNG--Perseteruan Selegram Lisa Mariana melawan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan saling menggugat…

3 menit ago

Dana Jurnalisme Indonesia: Urgensi untuk Keberlanjutan Jurnalisme Berkualitas

JAKARTA - Krisis finansial yang dihadapi media berita di Indonesia membutuhkan intervensi dari para pemangku…

2 jam ago

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Meningkat di Triwulan II 2025

JAKARTA - Hasil Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa penyaluran kredit baru…

2 jam ago

Kesepakatan Perdagangan Jadi Mekanisme Hukum Aman untuk Transfer Data Pribadi ke AS

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan bahwa finalisasi kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan…

2 jam ago

Harga Emas Antam Kamis 24/7/2025 Rp 1.945.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Kamis 24/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

3 jam ago

China Open 2025: Leo/Bagas Akhiri Tren Negatif, Siap Revans Lawan India

CHANGZHOU - Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana sukses mengakhiri tren buruk mereka setelah…

3 jam ago

This website uses cookies.