Berita

Petani di ‘Lumbung Beras’ Indramayu Pilih Simpan Gabah, Ini Alasannya

Saat ini harga jual GKP di tingkat petani hanya Rp 6.200 – Rp 6.500 per kilogram.

SATUJABAR, INDRAMAYU — Para petani di sentra lumbung beras Kabupaten Indramayu, sedang memasuki musim paden raya musim gadu kedua 2024. Namun, saat ini, mereka memilih menyimpan gabah hasil panen karena harga jual sedang turun signifikan.

‘’Ya…sekarang lagi ramai panen. Tak hanya di Indramayu, tapi daerah lainnya pun sama,’’ ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Kamis (24/10/2024).

Di masa panen raya ini, ujar dia, harga gabah petani mengalami penurunan dibandingkan saat awal panen. Dia menyebutkan, harga gabah kering panen (GKP) saat awal panen pada September lalu ada di kisaran Rp 7.000 – Rp 7.500 per kilogram.

Namun, sekarang harga GKP di tingkat petani hanya Rp 6.200 – Rp 6.500 per kilogram. Bahkan, harga GKP saat ini pun jauh lebih rendah dibandingkan musim gadu 2023. Saat itu, harga GKP mencapai Rp 8 ribu per kilogram.

Sutatang mengungkapkan, harga gabah saat panen gadu biasanya memang selalu tinggi. Pasalnya, kualitas gabahnya lebih bagus dibandingkan musim rendeng (penghujan).

Selain itu, setelah masa panen gadu selesai, stok gabah di lapangan akan berkurang karena adanya kekosongan waktu antara masa panen gadu dengan dimulainya kembali musim tanam rendeng.

Sutatang memperkirakan, selain disebabkan panen raya, rendahnya harga gabah di panen gadu saat ini juga imbas adanya beras bantuan pangan dari pemerintah. Akibatnya, sebagian masyarakat masih memiliki simpanan beras sehingga mereka tidak membeli beras.

Akibatnya, tengkulak pun enggan membeli gabah petani. Jikapun membeli, mereka menghargainya dengan rendah. ‘’Ya, biasanya panen gadu jadi kesempatan petani untuk dapat keuntungan karena harga gabah yang tinggi,’’ ujar Sutatang.

Dikatakan Sutatang, dengan kondisi harga yang dinilai kurang menguntungkan, sejumlah petani lebih memilih untuk menyimpan gabah yang dipanennya. Gabah tersebut akan dijual secara bertahap sesuai kebutuhan mereka atau saat harga gabah naik.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto menjelaskan, permulaan musim tanam rendeng yang dijadwalkan pada 1 Desember 2024 itu diputuskan dengan memperhatikan pola irigasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

‘’Musim tanam I ini lebih relatif aman, namun kita harus ekstra perhatian pada musim tanam II nanti agar semuanya bisa tanam dan panen,’’ katanya. (yul)

Editor

Recent Posts

Kapolri: Tindak Tegas Pelaku Penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, Etik dan Pidana

SATUJABAR, JAKARTA-- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sudah memerintahkan proses secara tuntas kasus penembakan yang…

54 menit ago

Pemerintah Tetapkan Pilkada 27 November 2024 Hari Libur Nasional

SATUJABAR, JAKARTA-- Pemerintah menetapkan tanggal 27 November 2024, hari libur nasional. Penetapan hari libur nasional…

3 jam ago

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Tasikmalaya, Identitas Belum Terungkap

SATUJABAR, TASIKMALAYA-- Identitas mayat wanita yang ditemukan membusuk di areal kebun pinggir Jalan Raya Tasikmalaya-Kawalu,…

3 jam ago

Pemantauan Kemenperin Terhadap Transaksi iPhone 16: Upaya Mengawasi Peredaran Produk Impor

SATUJABAR, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa sebanyak 11 ribu unit iPhone 16 telah…

4 jam ago

Lapor ke Pimpinan Polri, Kapolda Sumbar: Pecat AKP Dadang yang Tembak Mati AKP Ulil

AKP Dadang menembak mati AKP Ulil di Lapangan Parkir Mapolres Solok Selatan, pada Jumat (22/11/2024)…

5 jam ago

Polda Jabar Bongkar Pabrik Pupuk Palsu di Kabupaten Bandung Barat

SATUJABAR, BANDUNG-- Polda Jawa Barat (Jabar) membongkar pabrik memproduksi pupuk palsu yang beroperasi di wilayah…

5 jam ago

This website uses cookies.