Gas LPG 3 kg.(Foto: Humas Pemkot Bandung)
BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung resmi memulai penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji tabung 3 kilogram pada Senin, 16 Juni 2025. Penyesuaian ini dilakukan secara serentak di wilayah Bandung Raya berdasarkan Keputusan Wali Kota Bandung Nomor: 540.11/Kep.823-Disdagin/2025.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menegaskan bahwa penyesuaian ini dilakukan secara bertahap dengan stok elpiji yang tetap dalam kondisi aman. Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying.
“Stok sangat mencukupi. Masyarakat tidak perlu khawatir. Penyesuaian ini justru dilakukan serentak untuk menghindari perbedaan harga yang bisa menyebabkan gangguan distribusi antarwilayah,” ujar Ronny.
Penyesuaian HET tahap pertama menetapkan harga elpiji 3 kg di tingkat pangkalan menjadi Rp19.000 per tabung. Evaluasi akan dilakukan pada Triwulan III untuk melihat dampaknya terhadap inflasi. Jika inflasi tetap terkendali, tahap kedua dengan HET Rp19.600 akan diberlakukan pada Oktober 2025. Jika tidak memungkinkan, tahap kedua akan ditunda hingga Mei 2026.
Ronny menjelaskan bahwa ini adalah penyesuaian pertama dalam 10 tahun terakhir, setelah sejak 2015 HET elpiji 3 kg di Kota Bandung tidak pernah berubah dari Rp16.600 per tabung. Penyesuaian ini, menurutnya, penting untuk menjaga margin wajar di tingkat pangkalan sekaligus memperhatikan daya beli masyarakat.
“Kita perlu penyesuaian agar distribusi tetap sehat dan margin pelaku usaha tidak terlalu tertekan, namun tetap dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas DPC Bandung-Sumedang, Opik Taufik, memastikan pihaknya bersama Disdagin telah membentuk tim pengawas yang akan memantau langsung ke lapangan.
“Insya Allah, pengawasan dilakukan langsung di lapangan sejak 16 Juni. Kami fokus pada kesesuaian harga dan kesiapan sarana-prasarana di pangkalan,” ujar Opik.
Menurut data Disdagin Kota Bandung, alokasi LPG 3 kg untuk tahun 2025 mencapai 89.118 metrik ton atau setara 29,7 juta tabung. Hingga Mei 2025, distribusi telah terealisasi sebesar 37.187 metrik ton atau sekitar 12,4 juta tabung.
Ronny menutup dengan penegasan bahwa masyarakat tidak perlu panik karena distribusi akan berjalan seperti biasa dan pasokan dalam kondisi aman.
SATUJABAR, BANDUNG--Kasus keracunan massal makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat tertinggi hinga…
SATUJABAR, JAKARTA--Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya mengusut kasus keracunan makanan program Makan Bergizi…
SATUJABAR, SUKABUMI--Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa Reni Rahmawati, 23 tahun, mulai menemui…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Sabtu 27/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…
SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem konten…
SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia untuk turut aktif…
This website uses cookies.