Wakil Wali Kota Bandung Erwin
BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin mengintensifkan strategi pengelolaan sampah menjelang peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. Dengan mengusung tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”, HPSN tahun ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa permasalahan sampah menjadi prioritas utama dalam kepemimpinan Farhan-Erwin. Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Bandung mengimplementasikan tiga pendekatan utama: penanganan, pengendalian, dan penormalan. Saat ini, terdapat sekitar 135 titik kumpul sampah liar yang menjadi fokus perhatian pemerintah.
Erwin menyebutkan, “Kami berupaya mengidentifikasi titik-titik ini dan memastikan sampah di sana diangkut ke TPST untuk dimusnahkan. Dari sekitar 1.500 ton sampah yang dihasilkan setiap hari, masih ada sekitar 400 ton yang belum dapat diselesaikan. Kami berkomitmen untuk menuntaskan jumlah ini melalui berbagai upaya.”
Ia juga mengungkapkan bahwa sejumlah program seperti maggotisasi, bank sampah, dan Kang Pisman akan terus diperkuat. Teknologi pengolahan sampah seperti Wisanggeni, Motah, dan Pyrolisis juga akan dioptimalkan.
Erwin mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah, dimulai dari rumah dengan memilah sampah dan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. “Kebersihan adalah sebagian dari iman. Mari kita lakukan pengelolaan sampah dengan baik dan niatkan sebagai bagian dari ibadah kita,” ajaknya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, melaporkan bahwa kegiatan HPSN kali ini melibatkan 108 peserta, termasuk anak-anak dari komunitas Bocil (Bocah Cilik Cinta Lingkungan). Dudi juga menyampaikan hasil penimbangan sampah yang telah dipilah oleh para peserta, yang terdiri dari:
Sampah organik: 50 kg
Sampah anorganik: 15,2 kg
Sampah residu: 33 kg
Sampah organik yang dipilah akan diolah melalui rumah maggot dan komposter. Jika masih ada kelebihan, sampah tersebut akan disetorkan ke rumah maggot di sekitar Pasar Kosambi. Saat ini, 149 dari 151 kelurahan di Kota Bandung sudah memiliki rumah maggot yang mampu mengolah hingga 1 ton sampah organik per hari.
Sementara itu, sampah anorganik akan disalurkan ke bank sampah. Kota Bandung memiliki Bank Sampah Induk dan sekitar 700 bank sampah unit yang tersebar di sekolah dan lingkungan pemerintahan. Kota Bandung juga memiliki empat TPST yang beroperasi, yakni TPST Nyengseret, TPST Tegalega, TPST Babakan Siliwangi, dan TPST Batununggal.
Dudi menambahkan bahwa TPST Cicukang Holis akan mulai beroperasi pada April 2025, disusul TPST Gedebage pada November 2025. Dengan demikian, pada awal 2026, enam TPST akan beroperasi secara optimal dan mampu memusnahkan sekitar 500 ton sampah per hari.
Selain itu, Dudi juga mengungkapkan bahwa ada 15 lokasi TPS yang sedang dikaji untuk pemusnahan sampah dengan metode pembakaran termal. Proses ini akan menghasilkan abu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku batako atau media tanam.
“Kami akan segera melaporkan hasil dari berbagai upaya ini demi memastikan Kota Bandung semakin bersih dan bebas dari permasalahan sampah,” ujar Dudi.
BANDUNG - Wakil Bupati Bekasi, dr. Asep Surya Atmaja, mendorong produk unggulan UMKM Kabupaten Bekasi…
BANDUNG - Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, bersama Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata…
BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menghadiri putaran final…
Sarapan pagi yang murah meriah menu khas Indonesia, berikut beberapa pilihan yang bisa Anda coba…
BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi yang…
BANDUNG - Las Palmas vs Barcelona 0-2 melambungkan Barca ke puncak klasemen La Liga 2024-2025…
This website uses cookies.