BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan RI dan Kementerian Dalam Negeri RI atas keberhasilannya dalam mengendalikan inflasi di daerah dengan sangat baik.
Penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya secara berturut-turut diterima oleh Pemkab Bekasi, setelah penghargaan serupa diraih pada tahun sebelumnya.
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengungkapkan bahwa Pemkab Bekasi termasuk salah satu dari 54 kabupaten/kota dan 10 provinsi yang mendapatkan Penghargaan Insentif Fiskal dari pemerintah pusat.
“Berdasarkan penilaian pemerintah pusat, Pemkab Bekasi dianggap berhasil dalam mengendalikan inflasi selama setahun terakhir ini. Inflasi di Kabupaten Bekasi dinilai terkendali di bawah rata-rata nasional,” ujar Dani Ramdan saat menerima penghargaan di Sasana Bhakti Praja, Kantor Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta Pusat, pada Senin (5/8/2024).
Penghargaan Insentif Fiskal tersebut berupa tambahan dana sebesar Rp 5,9 miliar. Dana ini, menurut Dani, akan digunakan untuk berbagai kegiatan terkait pengendalian inflasi di Kabupaten Bekasi.
“Dana ini akan kami alokasikan untuk pengendalian harga, seperti memasok barang-barang yang sedang langka dan mendorong masyarakat untuk menanam tanaman pangan,” jelas Dani Ramdan dikutip dari laman Pemkab Bekasi.
Dani Ramdan menambahkan bahwa Pemkab Bekasi akan terus memantau harga produk yang berpotensi mengalami kenaikan di pasar serta menjalin kerja sama dengan daerah-daerah penghasil untuk mendatangkan produk tersebut.
“Kami berupaya menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Meskipun ada peningkatan pendapatan, inflasi tinggi tetap akan memengaruhi daya beli masyarakat karena harga-harga menjadi mahal,” jelasnya.
Selain itu, Kabupaten Bekasi juga telah berhasil menambah komoditas hasil bumi seperti bawang merah, yang dianggap berkontribusi dalam pengendalian inflasi di daerah.
“Kami kini memiliki area-area penanaman bawang merah. Dulu, daerah ini hanya dikenal sebagai penghasil padi, tapi kini kami dapat menanam bawang merah untuk menekan inflasi, tidak hanya di Kabupaten Bekasi, tetapi juga di seluruh wilayah Jabodetabek,” tutup Dani.