Berita

Pemerintah Siapkan Operasi Terpadu Tekan Potensi Karhutla

JAKARTA – Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah menyiapkan langkah strategis untuk menekan potensi kejadian dan dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia. Langkah awal dilakukan melalui rapat koordinasi terpadu yang digelar secara hybrid antara kementerian/lembaga dan Pemerintah Provinsi Riau di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Provinsi Riau menjadi prioritas utama penanganan Karhutla, mengingat daerah tersebut telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan. Penetapan status ini memungkinkan pemerintah pusat memberikan dukungan langsung berupa personel, peralatan, dan pendanaan kepada pemerintah daerah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., yang memimpin rapat, menegaskan bahwa langkah antisipatif ini dilakukan menyusul prediksi musim kemarau yang diperkirakan akan terjadi mulai Juni mendatang.

“Puncak kemarau diprediksi mulai Juni. Maka dari itu, kita sudah mulai menggelar rapat koordinasi dan akan melaksanakan apel kesiapsiagaan di akhir April,” ujar Suharyanto, yang juga ditunjuk sebagai Penanggung Jawab Desk Koordinasi Penanganan Karhutla oleh Menko Polhukam.

Suharyanto menjelaskan, selain apel kesiapsiagaan untuk mengukur kesiapan personel dan peralatan di lapangan, pemerintah juga akan menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mendukung pembasahan lahan gambut dan pengisian embung.

“Pertumbuhan awan hujan di Provinsi Riau masih terpantau pada April, sehingga OMC masih bisa dilaksanakan,” ujarnya. “Gubernur Riau sudah bersurat, dan saya telah perintahkan pelaksanaan OMC.”

Ia menambahkan, OMC sebelumnya telah terbukti efektif, seperti saat penanganan banjir di Jabodetabek pada Maret lalu. Dalam praktiknya, pelaksanaan OMC dilakukan secara bergiliran oleh pemerintah daerah pada siang hari dan diperkuat oleh BNPB pada malam hari, sehingga pengamanan bisa berlangsung 24 jam.

Sebagai bagian dari kesiapsiagaan, BNPB juga akan menempatkan satu helikopter patroli dan tiga helikopter water bombing di wilayah Provinsi Riau untuk mendukung operasi penanggulangan Karhutla.

Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Polri; Kementerian Komunikasi dan Informatika; Kejaksaan Agung; Pemerintah Provinsi Riau; serta pejabat tinggi BNPB.

Langkah terpadu ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan Karhutla dapat dicegah sejak dini, sehingga dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan perekonomian dapat ditekan seminimal mungkin.

Editor

Recent Posts

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia 2025 Capai 88,46, Layanan Transportasi Bus Shalawat Paling Memuaskan

SATUJABAR, JAKARTA - Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 1446 H/2025 M menunjukkan angka…

2 jam ago

Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Ajukan Banding Kasus Kematian Ojol Affan

SATUJABAR, JAKARTA--Dua anggota Brimob yang telah dikenakan sanksi etik pelanggaran berat dalam Sidang Komisi Kode…

3 jam ago

Pembunuh Sekeluarga di Indramayu Terbongkar dari Mobil Korban Ditemukan

SATUJABAR, INDRAMAYU--Mobil Toyota Corolla bernomor polisi E 1640 PH, menjadi saksi bisu terbongkarnya kasus pembunuhan…

4 jam ago

Harga Emas Kamis 11/9/2025 Rp 2.095.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Kamis 11/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…

7 jam ago

Foolball Board Game Siap ‘Kick Off’ ke Pasar Luas, Wamen Ekraf Siap Backup!

SATUJABAR, JAKARTA - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar melihat potensi besar dalam…

8 jam ago

Kabar Baik! Danau Toba Kembali Raih Green Card dari UNESCO

SATUJABAR, JAKARTA - Kabar membanggakan datang dari Sumatra Utara! Danau Toba resmi meraih kembali status…

8 jam ago

This website uses cookies.