Berita

Panen Demplot Cabai Tanjung Klaster Bungursari Tasik

BANDUNG – Panen demplot cabai tanjung klaster Bungursari tasik merupakan bagian dari upaya nyata dalam memperkuat ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di daerah tersebut.

Program panen demplot cabai tanjung ini juga sejalan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang bertujuan mengatasi fluktuasi harga bahan pangan, khususnya cabai yang sering menjadi penyumbang utama inflasi di banyak daerah, termasuk Kota Tasikmalaya.

Pj. Wali Kota Tasikmalaya Asep Sukmana dalam sambutannya, menyampaikan harapannya bahwa keberhasilan panen cabai Tanjung ini dapat membantu menstabilkan pasokan cabai, sehingga dapat mengurangi tekanan inflasi yang sering terjadi. Selain itu, program ini juga memberikan manfaat lebih berupa pemberdayaan masyarakat, khususnya para petani cabai.

“Dengan pendampingan yang diberikan kepada para petani, kami berharap pengetahuan dan keterampilan mereka dapat meningkat. Budidaya cabai Tanjung ini diharapkan menjadi model pertanian berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga mendukung ketahanan pangan di Kota Tasikmalaya,” ungkap Pj. Wali Kota dikutip dari rilis Humas Pemkot Bandung.

Suksesnya panen cabai Tanjung ini juga tak lepas dari dukungan teknis dari Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi, yang telah memberikan pendampingan kepada para petani. Hasilnya, produktivitas cabai Tanjung meningkat menjadi 0,8-1 kg per pohon, dengan ukuran cabai yang lebih besar meskipun cuaca kurang mendukung.

Pendampingan yang intensif dalam pengembangan demplot cabai Tanjung ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan inflasi dan ketahanan pangan. Pj. Wali Kota mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan kolaborasi ini demi kemajuan sektor pertanian di Kota Tasikmalaya.

“Keberhasilan ini menjadi pijakan untuk terus mengembangkan inovasi dan memperluas kolaborasi ke komoditas lain yang memiliki potensi. Dengan dukungan semua pihak, kita dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing. Ini akan memberikan manfaat yang lebih luas, tidak hanya untuk petani, tetapi juga untuk masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian daerah,” tegas Pj. Wali Kota.

Editor

Recent Posts

Bu Kades di Sukabumi Korupsi Dana Desa dan Jual Bangunan Posyandu

SATUJABAR, SUKABUMI--Sudah korupsi dana desa ditambah lagi menjual aset bangunan pos yandu, wanita kepala desa…

1 jam ago

Presiden Prabowo Batal Melantik 1.110 Pamong Praja Muda IPDN 2025, Digantikan Mendagri

SATUJABAR, SUMEDANG--Sebanyak 1.110 Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2025, resmi dilantik…

2 jam ago

Dedi Mulyadi Gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan Se-Jabar Hadiah Rp. 7,5 Miliar

SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, akan menggelar lomba 'Pembangunan Desa…

4 jam ago

Harga Emas Antam Senin 28/7/2025 Rp 1.914.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 28/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

10 jam ago

Klaim Data 4,6 Juta Warga Jabar Dijual, Diskominfo Pastikan Tidak Benar

SATUJABAR, BANDUNG--Data 4,6 juta warga Jawa Barat diklaim telah dijual di forum dark web oleh…

10 jam ago

Festival Jamu Tampilkan Warisan Nusantara sebagai Motor Ekonomi Kreatif

JAKARTA - Jamu, sebagai salah satu warisan budaya Nusantara, semakin diperkuat posisinya di kancah ekonomi…

11 jam ago

This website uses cookies.