Berita

Menteri LH Tinjau Kilang Balongan, Pastikan Kesiapan Produksi BBM Rendah Sulfur

Perlu dipastikan bahwa BBM yang diproduksi dari kilang Balongan benar-benar memenuhi aturan-aturan di bidang lingkungan hidup.

SATUJABAR, INDRAMAYU — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan menerima kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq beserta jajarannya.

Rombongan Kementerian Lingkungan Hidup tiba di Kilang Balongan dan disambut langsung oleh Bupati Indramayu Lucky Hakim, Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia dan Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Rahman Pramono Wibowo beserta masing-masing jajaran.

Fokus utama kunjungan kerja ini adalah untuk meninjau secara langsung kesiapan, proses produksi, serta mekanisme distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan BBM Rendah Sulfur setara EURO 4 yang diproduksi di Kilang Balongan.

Dalam Kunjungan ini dilakukan diskusi strategis untuk membahas langkah-langkah percepatan implementasi penggunaan BBM setara EURO 4 secara masif di wilayah Jabodetabek.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Hanif Faisol Nurofiq dalam sambutannya menyampaikan, bahwa BBM di Jabodatebek suplainya berasal dari Kilang Balongan. Sehingga, perlu dipastikan bahwa BBM yang diproduksi dari kilang ini benar-benar memenuhi aturan-aturan di bidang lingkungan hidup.

“Memang memproduksi BBM berkualitas yang rendah sulfur membutuhkan biaya lebih. Tapi itu jauh lebih murah daripada BPJS menanggung biaya pengobatan masyarakat yang kena ISPA yang di periode 2018 – 2022 saja mencapai Rp16 triliun”, ujarnya.

Merespon hal tersebut, Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia menjelaskan, bahwa kunjungan ini menjadi motivasi bagi PT KPI khususnya Kilang Balongan untuk terus menjadi garda terdepan dalam penyediaan energi bersih bagi bangsa.

Sementara itu, Pjs. Area Manager Communication, Relation & CSR RU VI Balongan, Abraham Lagaligo menjelaskan bahwa Kilang Balongan saat ini telah sustain memproduksi bahan bakar minyak (BBM) rendah Sulfur, yaitu Pertamina Dex (Pertadex) yang memiliki kandungan Sulfur <50 ppm dan memenuhi standar EURO IV dan Diesel X serta Ultra Low Sulphur Diesel (ULSD) atau Pertadex 10 ppm yang memiliki kandungan Sulfur <10 ppm dan memenuhi standar EURO V dengan kemampuan total produksi 200 ribu bbl/ bulan. (yul)

Editor

Recent Posts

Pasar Kreatif Bandung 2025 Tarik Perhatian Turis Asing, UMKM Lokal Unjuk Gigi di Kancah Global

SATUJABAR, BANDUNG - Pasar Kreatif Bandung 2025 kembali digelar dengan nuansa yang lebih semarak dan…

32 menit ago

Ngondang Bareng Bupati Dony & Kang Sule: Obrolan Santai, Penuh Tawa dan Gagasan

SATUJABAR, SUMEDANG – Rabu malam (20/8/2025) terasa istimewa di Zazi Cafe, Jalan Kutamaya. Talk show…

35 menit ago

Siaga Sesar Lembang, BPBD Kota Bandung Gencarkan Edukasi Gempa dari Rumah hingga Sekolah

SATUJABAR, BANDUNG - Ancaman gempa dari pergerakan Sesar Lembang terus menjadi perhatian serius di Kota…

36 menit ago

Rekomendasi Saham Jum’at (22/8/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Jum’at (22/8/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

39 menit ago

2 Bos BUMD Jabar Jadi Tersangka Korupsi Pajak Tambang di Sumedang

SATUJABAR, SUMEDANG--Dua orang pejabat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), ditetapkan sebagai…

13 jam ago

Polda Jabar Tangkap 4 Pria Terlibat Kartel Narkoba Golden Triangle

SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat berhasil membongkar aksi penyelundupan narkoba jaringan kartel Golden Triangle. Empat pelaku…

15 jam ago

This website uses cookies.