Berita

Menteri ESDM Resmikan Produksi Minyak Perdana Proyek Banyu Urip Infill Clastic

BANDUNG — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, pagi ini meresmikan produksi minyak perdana dari proyek Banyu Urip Infill Clastic Blok Cepu yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur.

Produksi perdana ini berasal dari sumur B13, yang merupakan salah satu dari tujuh sumur yang direncanakan dalam proyek ini, yang mencakup lima sumur infill dan dua sumur clastic yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) bertujuan untuk menambah produksi minyak sebesar 42,92 juta barel (MMBO) melalui pengeboran tujuh sumur, dengan enam sumur dijadwalkan beroperasi pada 2024 dan satu sumur pada 2025.

“Minyak perdana yang kita resmikan hari ini berasal dari sumur B13, yang memproduksi 13.300 barel. Ini adalah sumur pertama dari proyek ini,” ujar Arifin.

Arifin juga menekankan bahwa tambahan produksi dari proyek ini diharapkan dapat mencapai 40-60 juta barel, yang akan membantu menahan penurunan laju produksi minyak.

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan produksi Lapangan Banyu Urip yang saat ini menyumbang sekitar 25% dari produksi minyak nasional.

Dengan kegiatan pemboran sumur infill dan clastic, tambahan produksi harian diperkirakan antara 20.000 hingga 30.000 barel.

“Kita perkirakan tambahan produksi dari lapisan infill ini sekitar 40-60 juta barel. Hari ini, kita sudah memproduksi 13.300 barel dari sumur B-13, dan potensi produksinya masih bisa lebih,” lanjut Arifin melalui siaran pers.

Tambahan Lifting

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyebutkan bahwa setelah sumur B13 berproduksi, sumur B12 diharapkan mulai beroperasi pada kuartal IV 2024, sesuai target Work Program & Budget (WP&B).

“Diharapkan, kedua sumur ini dapat memberikan kontribusi produksi tahunan rata-rata sekitar 9.285 BOPD pada tahun 2024. Meski ada penundaan pada sumur pertama, SKK Migas berharap BUIC tetap memenuhi target WP&B 2024,” ujar Dwi.

Tiga sumur lainnya, yaitu Sumur C13, C14, dan C19, ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal I 2026. Dua sumur clastic, C15 dan C21, diharapkan memberikan data lebih akurat tentang potensi minyak lapisan clastic Lapangan Banyu Urip, dengan cadangan 3P diperkirakan mencapai sekitar 670 juta barel minyak.

“Proyek BUIC diharapkan mencapai produksi puncak pada tahun 2027 dengan level produksi 19.000 BOPD. Kami memohon dukungan dari semua pihak untuk memastikan pengerjaan sumur-sumur ini dapat mencapai target onstream yang telah ditetapkan,” tutup Dwi.

 

 

Editor

Recent Posts

Senator Agita Ajak Mahasiswa UIN Bandung Amalkan Pilar-Pilar Berbangsa dan Bernegara

SATUJABAR, BANDUNG - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan…

4 jam ago

Bu Kades di Sukabumi Korupsi Dana Desa dan Jual Bangunan Posyandu

SATUJABAR, SUKABUMI--Sudah korupsi dana desa ditambah lagi menjual aset bangunan pos yandu, wanita kepala desa…

7 jam ago

Presiden Prabowo Batal Melantik 1.110 Pamong Praja Muda IPDN 2025, Digantikan Mendagri

SATUJABAR, SUMEDANG--Sebanyak 1.110 Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2025, resmi dilantik…

9 jam ago

Dedi Mulyadi Gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan Se-Jabar Hadiah Rp. 7,5 Miliar

SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, akan menggelar lomba 'Pembangunan Desa…

10 jam ago

Harga Emas Antam Senin 28/7/2025 Rp 1.914.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 28/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

16 jam ago

Klaim Data 4,6 Juta Warga Jabar Dijual, Diskominfo Pastikan Tidak Benar

SATUJABAR, BANDUNG--Data 4,6 juta warga Jawa Barat diklaim telah dijual di forum dark web oleh…

16 jam ago

This website uses cookies.