Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta ExxonMobil Cepu Ltd untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 150.000 barel minyak per hari (BOPD) pada tahun 2026.(FOTO: Humas Kementerian ESDM)
BANDUNG – Produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan, sehingga peningkatan produksi menjadi sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta ExxonMobil Cepu Ltd untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 150.000 barel minyak per hari (BOPD) pada tahun 2026.
“Saat ini, tingkat produksi minyak nasional sekitar 577 ribu BOPD, di mana Blok Cepu menyumbang sekitar 144 ribu BOPD, menjadikannya salah satu kontributor terbesar di Indonesia,” ujar Bahlil dalam pertemuan dengan manajemen, insinyur, dan operator Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur, pada Senin (30/9).
Bahlil menekankan pentingnya upaya peningkatan produksi untuk menekan defisit minyak yang saat ini terjadi. Ia meminta Presiden Direktur ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Carole Gall, yang hadir dalam pertemuan, untuk menaikkan target produksi dari 125.000 BOPD menjadi 150.000 BOPD.
“Exxon menargetkan 125 ribu barel untuk 2026. Namun, dengan sistem manajemen dan etos kerja yang baik, saya yakin ExxonMobil bisa mencapai lebih dari 150 ribu barel per hari pada tahun 2026 untuk mengurangi defisit lifting kita,” pinta Bahlil.
Bahlil juga menyatakan bahwa pemerintah, termasuk di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto, mendukung penuh peningkatan produksi ini karena berdampak signifikan pada penerimaan negara dan cadangan devisa.
“Kita membutuhkan dukungan dari perusahaan-perusahaan berpengalaman untuk meningkatkan produksi. Presiden terpilih, Pak Prabowo, memerintahkan saya untuk menyelesaikan masalah lifting minyak ini, yang akan meningkatkan pendapatan negara dan mengurangi impor,” katanya.
Menanggapi permintaan tersebut, Presiden Direktur EMCL Carole Gall menyatakan komitmen pihaknya untuk bekerja keras meningkatkan produksi Blok Cepu. Salah satu langkah yang telah diambil adalah produksi minyak pertama dari pemboran Banyu Urip infill clastic pada 2024, yang menghasilkan 13.300 BOPD.
“Ini adalah langkah penting dalam upaya kami untuk terus meningkatkan produksi dari Blok Cepu. Kami benar-benar membuat sejarah dengan pemboran ini,” ujar Carole.
Keberhasilan EMCL dalam menghasilkan minyak perdana dari pemboran sumur infill clastic ini menjadi program strategis bagi ExxonMobil, mitra, dan Indonesia. “Program ini sangat penting untuk mencapai target produksi nasional dan memperkuat ketahanan energi Indonesia,” tutup Carole.
BANDUNG - Ajang lari massal Soekarno Run 2025 resmi digelar di Kota Bandung sebagai bagian…
SATUJABAR, BANDUNG – Indonesia gagal raih juara di kandang sendiri pada turnamen Kapal Api Indonesia…
SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
This website uses cookies.