Maula Akbar dan Putri Karlina.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, GARUT–Maulana Akbar dan Luthfianisa Putri Karlina, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat, terutama buat para korban insiden dalam rangkaian pesta pernikahannya. Pasangan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Wakil Bupati Garut tersebut, menyatakan, tidak ada acara makan siang gratis saat kejadian, tapi hanya membagikan makanan resepsi.
“Pertama, kami ingin mendapatkan permohonan maaf dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat, khususnya para korban atas kejadian yang benar-benar tidak kami harapkan. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya menghaturkan permohonan maaf atas musibah yang terjadi tepat dua hari setelah hari yang saya tandai sebagai hari paling bahagia dalam hidup saya,” ujar Maulana Akbar dan Luthfianisa Putri Karlina, dalam pernyataannya, Sabtu (19/07/202).
Maula menjelaskan, duduk perkara sebelum terjadinya insiden yang menelan tiga korban jiwa. Maula membantah ada makan siang gratis bersama warga yang diacarakan resmi dalam rangkaian pesta pernikahannya.
“Yang ada adalah kami masih memiliki makanan belum keluar setelah resepsi. Daripada tidak termakan, silakan dibagikan kepada warg yang datang,” kata Maula.
Dalam penjelasannya, Putri menambahkan, makan gratis tidak secara resmi dijadikan sebagai acara. Sebab, di hari kejadian tersebut, hanya ada satu acara yang akan digelar, yakni kegiatan panggung hiburan rakyat bagi warga, pada Jum’at malam.
“Balakecrakan bukan makan gratis seperti dimaksud, tapi lebih ke makanan yang dibagikan kepada warga saja. Kami juga bingung, dari mana narasi awal makan gratis. Memang kami membagikan makanan kepada pengunjung, tapi tidak sebagai acara yang resmi,” tambah Putri.
Putri mengaku tidak pernah mengumumkan ada acara makan gratis. Makanan gratis dimaksud, membiarkan warga datang dan langsung saja mengambil makanan.
Maula dan Putri mengungkapkan, seharusnya tidak ada penutupan akses pintu menuju lokasi acara saat kejadian. Pihak penyelenggara sebelumnya sudah diingatkan untuk tidak melakukan penutupan jalan.
“Ada miskomunikasi, kesalahan pada sistem. Mengenai siapa harus bertanggungjawab, kami mempersilakan pihak kepolisian yang bicara menjelaskan,” ungkap Putri.
Maula dan Putri mengaku siap untuk menghadapi konsekuensi hukum akibat permasalahan yang timbul dalam rangkaian acara pernikahannya. Mereka bertanggungjawab dan siap mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.
Maula dan Putri sendiri telah meminta maaf secara langsung kepada keluarga korban, khususnha keluarga korban meninggal dunia. Mereka juga sudah memberikan santunan duka buat keluarga korban.
Total sebanyak 26 warga menjadi korban dalam insiden kericuhan berebut masuk di pintu gerbang Pendopo Kabupaten Garut, tempat menyediakan makanan gratis. Tiga orang tewas karena terinjak-injak dan kehabisan oksigen saat berdesak-desakan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sudah memberikan santunan duka kepada keluarga korban meninggal dunia sebesar Rp.150 juta, dan buat korban dirawat masing-masing Rp.10 juta. Sedangnan putranya Maulana Akbar dan Putri Karlina memberikan santuna duka sebesar Rp.100 juta.
Rangkaian pesta pernikahan putra sulung Dedi Mulyadi, Maulana Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, yang juga putri Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto, Luthfianisa, diwarnai kericuhan. Insiden kericuhan terjadi saat warga berdesak-desakan berebut masuk gerbang pendopo, yang menyediakan makan gratis buat warga, selepas Sholat Jum’at (18/07/2025), pukul 13.00 WIB.
Insiden mengakibatkan tiga korban tewas terinjak-injak dan kehabisan oksige . Ketiga korban, dua warga sipil bernama Vania Aprilia, anak berusia 8 tahun, Dewi Jubaedah, 61 Tahun, dan Bripka Cecep Saeful Bahri, 39 tahun, anggota kepolisian Polres Garut.(chd).
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa tidak ada rencana dari pemerintah…
DUBAI – Kabar duka datang dari Kerajaan Arab Saudi. Pangeran Al Waleed bin Khaled bin…
Para pengrajin ini difasilitasi melalui booth khusus oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk menampilkan produk-produk kriya…
Keberhasilan Sumedang didukung pula oleh elemen koreografi dan tarian khas Sunda, yang membuat presentasi mereka…
Hari Sabtu, 19 Juli 2025, Teater Tertutup Dago Tea House menjadi saksi sebuah peristiwa yang…
Kota Bandung kembali menghadirkan inovasi dan kreativitas dalam merayakan kekayaan kulinernya melalui gelaran Bandung Nyuanki…
This website uses cookies.