BRIN
BANDUNG – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mengukuhkan lima profesor riset baru dalam bidang nanofiber komposit, manajemen kualitas, sistem usaha pertanian, transmisi telekomunikasi, dan topografi dinamis. Upacara pengukuhan sekaligus orasi ilmiah akan dilaksanakan pada Sidang Terbuka Pengukuhan Profesor Riset, yang berlangsung di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jakarta, pada Selasa, 19 November 2024.
Kelima akademisi yang dikukuhkan adalah Muhamad Nasir dari Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, Sik Sumaedi dari Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar, Yusuf dari Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler, Nasrullah Armi dari Pusat Riset Telekomunikasi, dan Atriyon Julzarika dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air.
Muhamad Nasir, yang dikenal dengan kepakarannya dalam nanofiber komposit, akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Serat Nano (Nanofiber) Multifungsi untuk Mendukung Kelestarian Lingkungan.” Nasir akan memaparkan potensi nanofiber berbahan dasar alami seperti chitin, chitosan, dan zeolite, serta hasil daur ulang limbah plastik, yang dapat menggantikan produk konvensional dan berkontribusi pada solusi teknologi ramah lingkungan.
“Inovasi nanoteknologi berbasis biodiversitas Indonesia, didukung oleh teknologi IoT dan AI, berpotensi menciptakan kehidupan manusia yang lebih berkualitas tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan,” ujar Nasir. Penemuan penting seperti nanoseparator baterai dan nanofilter untuk pengolahan air serta wound healing berbasis biodiversitas Indonesia juga telah diaplikasikan dalam berbagai bidang.
Sik Sumaedi, pakar manajemen kualitas, akan menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Model Evaluasi Manajemen Kualitas Berbasis Integrasi Kematangan Sistem, Persepsi Pelanggan, dan Kualitas Hidup Pekerja untuk Mendukung Penerapan Standar ISO 9001.” Sumaedi menyoroti pentingnya penerapan standar ISO 9001 yang telah terbukti meningkatkan daya saing bisnis, namun masih sering kurang memberikan dampak signifikan jika tidak diimplementasikan secara matang.
Dia mengusulkan model evaluasi yang mengintegrasikan tiga aspek utama: kematangan sistem, persepsi pelanggan, dan kualitas hidup pekerja, yang dapat membantu organisasi di Indonesia mengoptimalkan penerapan ISO 9001 untuk meningkatkan kualitas dan daya saing.
Yusuf, yang memiliki kepakaran dalam sistem usaha pertanian, agribisnis, dan kelembagaan usaha tani, akan menyampaikan orasi berjudul “Reformulasi Strategi Pengembangan Alih Teknologi dan Kelembagaan Pertanian Mendukung Sistem Usaha Pertanian di Kawasan Timur Indonesia.” Yusuf mengungkapkan pentingnya reformulasi strategi pengembangan pertanian di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang memiliki potensi besar, namun masih menghadapi tantangan besar seperti keterbatasan infrastruktur dan ketergantungan pada curah hujan.
“Melalui sinergi kebijakan, teknologi adaptif, dan kelembagaan yang kuat, diharapkan sektor pertanian di KTI dapat berkembang, meningkatkan ketahanan pangan, dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” harap Yusuf.
Nasrullah Armi, pakar transmisi telekomunikasi, akan memaparkan orasi ilmiahnya yang berjudul “Optimasi Penginderaan Spektrum Pada Radio Kognitif Untuk Mengatasi Kelangkaan Frekuensi dalam Sistem Komunikasi Nirkabel.” Dalam orasinya, Nasrullah membahas solusi untuk mengatasi kelangkaan spektrum frekuensi yang semakin mendesak seiring dengan pertumbuhan pesat perangkat nirkabel dan layanan data.
Melalui teknologi radio kognitif yang dilengkapi penginderaan spektrum dinamis, perangkat nirkabel dapat mendeteksi dan memanfaatkan spektrum kosong dengan efisien, mengoptimalkan penggunaan frekuensi yang terbatas. “Teknologi ini memungkinkan perangkat nirkabel untuk mengakses spektrum secara dinamis, sehingga dapat mengatasi kelangkaan frekuensi dan meningkatkan efisiensi komunikasi,” jelas Nasrullah.
Atriyon Julzarika, dengan kepakaran dalam topografi dinamis, akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Pemodelan Bumi dengan Topografi Dinamis untuk Pembaruan Data Dasar Elevasi dalam Mendukung Geospasial Tematik.” Julzarika mengusulkan solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan data topografi statis, yang sering kali tidak mencerminkan kondisi lapangan terkini, terutama di wilayah yang mengalami perubahan topografi akibat bencana alam.
Dengan pendekatan topografi dinamis yang mengintegrasikan data statis dan perubahan permukaan bumi, informasi yang lebih akurat dan relevan dapat diperoleh untuk mendukung berbagai aplikasi geospasial tematik seperti mitigasi bencana, desain infrastruktur, dan analisis lingkungan.
“Inovasi ini akan mendukung perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan mitigasi risiko bencana yang lebih baik,” ujar Julzarika.
Sidang pengukuhan profesor riset ini merupakan bagian dari komitmen BRIN untuk terus mendorong kemajuan riset dan inovasi di Indonesia, serta memperkuat peran riset dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkualitas.
Rhoma telah menciptakan sekitar 1.000 lagu sepanjang karirnya di industri dangdut. JAKARTA — Dua musisi…
Pangeran Saud juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para anggota sektor keamanan, kesehatan, dan layanan,…
Setelah melontar jumrah, jamaah diminta langsung kembali ke hotel masing-masing dan tidak menuju Masjidil Haram…
SATUJABAR, BANDUNG - Harga emas Antam Senin 9/6/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
Pelaku dalam kelompok bermotor yang membawa senjata tajam itu berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. SATUJABAR, INDRAMAYU…
Pemberian PR oleh guru juga tidak efektif karena tidak semua anak bisa mengerjakannya. Apalagi, daya…
This website uses cookies.