Ilustrasi menu MBG.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, PANGANDARAN–Setelah Kabupaten Garut, korban keracunan makanan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga terjadi di Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya. Sebanyak delapan pelajar di Kabupaten Pangandaran dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi menu MBG, dan 14 pelajar di Kabupaten Tasikmalaya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas keracunan massal pelajar di Kecamatan Kadungora. Data terakhir sudah 147 pelajar berbagai jenjang sekolah, termasuk seorang balita, yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menjalani perawatan di Puskesmas Kandungora, Puskesmas Leles, dan RSUD Garut.
Menyusul kasus keracunan MBG di Kabupaten Garut, delapan pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Leuwiliang, Desa Kertajaya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, dilaporkan mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu MBG.
Kasus keracunan MBG tersebut, terjadi Rabu (01/10/2025) siang. Para korban yang mengeluh mual, pusing, dan muntah usai menyantap menu MBG, terdiri dari nasi, ayam kecap dan capcai, sudah ditangani tim medis di Puskesmas Cigugur
Kepala Puskesmas Cigugur, Suharna membenarkan, ada delapan pelajar mengalami gejala keracunan. Mereka terdiri dari enam laki-laki dan dua perempuan, sudah ditangani di Puskesmas Cigugur.
“Jumlahnya depan orang, enam laki-laki dan dua perempuan, dibawa ke Puskesmas Cigugur. Mereka sudah ditangani, tinggal empat orang masih menjalani perawatan dan masa observasi,” ujar Suharna dalam keterangannya, Rabu (01/10/2025).
Sementara di Kabupaten Tasikmalaya, kejadian keracunan menimpa puluhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Cipatujah. Para korban merasakan mual, pusing, muntah disertai sakit perut, usai menyantap menu MBG.
Kepala Puskesmas Cipatujah, Cepi Anwar membenarkan, telah terjadi dugaan keracunan makanan dialami pelajar SMKN Cipatujah. Sebanyak 14 korban dibawa dan ditangani di Puskesmas Cipatujah.
“Benar, ada pelajar diduga mengalami gejala keracunan makanan, saat ini sedang kami tangani. Datang ke Puskesmas nyicil, jumlahnya sudah 14 orang,” ujar Cepi.
Selain di Puskesmas Cipatujah, korban juga ada yang dibawa ke Puskesmas Pembantu Padawaras dan Puskesmas Bantarkalong. Gejala yang dikeluhkan para korban beragam sebagai indikasi menderita keracunan.
Para pelajar SMKN Cipatujah mengkonsumsi menu MBG, terdiri dari nasi, daging ayam, tahu, timun, serta buah jeruk. Korban merasakan gejala keracunan beberapa jam setelah mengkonsumsi menu MBG tersebut.
Dapur SPPG yang mendistribusikan menu MBG, salah satunya ke SMKN Cipatujah, sebanyak 3940 porsi. Selain SMK dan SMA, juga SMP serta SD dengan menu yang sama.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Alatubi, sudah memerintahkan jajarannya turun langsung melakukan penanganan. Aparat pemerintah Kecamatan dan Puskesmas setempat diminta bekerja maksimal menangani korban keracunan.
SATUJABAR, JAKARTA – Antusiasme masyarakat menyambut perhelatan MotoGP Mandalika 2025 benar-benar luar biasa. Hingga akhir…
SATUJABAR, BANDUNG – Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Jawa Barat melalui Bandara Kertajati pada Agustus…
SATUJABAR, JAKARTA - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Agustus 2025 mencapai 1,51 juta kunjungan, naik…
SATUJABAR, TASIKMALAYA--Polres Tasikmalaya Kota, Jawa Barat, berhasil mengungkap 13 kasus penyalahgunaan narkoba. Sebanyak 15 orang…
SATUJABAR, BANDUNG - Ekspor Jawa Barat Januari-Agustus 2025 mencapai USD 25,62 miliar atau naik 3,12…
SATUJABAR, JAKARTA - Nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2025 mencapai US$185,13 miliar atau naik 7,72 persen…
This website uses cookies.