Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchi Ismail saat mengecek korban keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, BANDUNG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat, Jawa Barat, resmi mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus keracunan massal makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Keputusan KLB dicabut setelah tidak ada lagi kasus baru, dengan total korban terakhir sebanyak 1.315 orang.
Menurut Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, para korban keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, kondisinya berangsur pulih. Selain itu, tidak ada lagi laporan kasus baru, sehingga menjadi pertimbangan dalam memutuskan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus keracunan massal MBG di Kabupaten Bandung Barat dicabut.
“Menimbang angka kesembuhan pasien, serta tidak ditemukannya kasus baru, sejak hari Kamis (25/09/2025) maka status KLB (Kejadian Luar Biasa) resmi kami hentikan,” ujar Jeje dalam keterangan resmi, Sabtu (27/09/2025).
Kasus keracunan massal MBG di wilayah Kabupaten Bandung Barat, terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Cihampelas. Kasus keracunan massal MBG pertamakali terjadi, pada Senin (22/09/2025), saat pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan Bandung Barat dilarikan ke Puskesmas Cipongkor.
Para pelajar mengeluh mual, pusing, serta muntah usai menyantap makanan yang disajikan program MBG. Korban keracunan terus bertambah bukan saja dari pelajar SMK, tapi juga dari berbagai jenjanh pendidikan, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dan sederajat lainnya.
Para korban mengeluhkan gejala keracuann sampai kejang, usai mengkonsumsi menu MBG yang disuplai dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipari. Jumlah korban terus bertambah dan paling banyak terjadi, Rabu (24/09/2025).
Bukan saja di Kecamatan Cipongkor, korban keracunan serupa terjadi di Kecamatan Cihampelas. Para korban keracunan lebih beragam mulai pelajar, giru, orangtua, hingga ibu-ibu menyusui usai menyantap menu MBG yang disuplai dari dapur SPPG Neglasari.
Hingga status KLB dicabut, Pemkab Bandung Barat mencatat total korban mencapai 1.315 orang. Sebagian besar korban dinyatakan sembuh dan dipulangkan, tinggal 74 orang masih menjalani perawatan di Posko Penanganan Kecamatan Cipongkor, Puskesmas Cihampelas, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.
Jeje memastikan, pemulihan kondisi korban menjadi prioritas sampai dinyatakan sembuh. Tindakan evaluasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) terhadap tiga dapur SPPG yang dinilai bermasalah karena tidak mematuhi SOP (standar operasional perosedur).
“Pemkab Bandung Barat mendorong dan berkoordinasi dengan BGN, agar ketiga SPPG dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Jeje.
Jeje juga berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan kasus keracunan massal MBG di wilayahnya. Seluruh tenaga medis di posko, puskesmas, rumah sakit, relawan, TNI dan Polri, serta semua pihak yang terus bekerja, sejak Senin.
SATUJABAR, JAKARTA--Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan, Presiden Prabowo Subianto, segera mengeluarkan peraturan…
SATUJABAR, BANJAR--Korban keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus terjadi di wilayah Jawa Barat.…
SATUJABAR, PANGANDARAN--Setelah Kabupaten Garut, korban keracunan makanan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga terjadi…
SATUJABAR, JAKARTA – Antusiasme masyarakat menyambut perhelatan MotoGP Mandalika 2025 benar-benar luar biasa. Hingga akhir…
SATUJABAR, BANDUNG – Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Jawa Barat melalui Bandara Kertajati pada Agustus…
SATUJABAR, JAKARTA - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Agustus 2025 mencapai 1,51 juta kunjungan, naik…
This website uses cookies.