Berita

Keren! Industri Alat Olahraga Indonesia Kian Kompetitif di Pasar Global

SATUJABAR, JAKARTA – Industri alat olahraga nasional terus menunjukkan performa positif di pasar global. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-24 dunia dalam kontribusi ekspor alat olahraga, dengan tren pertumbuhan yang konsisten dalam lima tahun terakhir.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, pada tahun 2024 nilai ekspor alat olahraga Indonesia meningkat 4,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa negara tujuan utama ekspor meliputi Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Belanda.

“Ini menandakan bahwa industri alat olahraga memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan daya saing yang kuat di kancah global,” ujar Agus di Jakarta, Sabtu (20/9).

Produk ekspor unggulan Indonesia antara lain sarung tangan olahraga, bola golf, joran pancing, bola tiup, serta peralatan senam dan atletik. Di sisi lain, pasar domestik juga menjanjikan. Berdasarkan data Euromonitor dan Ken Research, estimasi nilai pasar alat olahraga dalam negeri mencapai Rp2,3 triliun, dengan penjualan tertinggi pada perlengkapan sepak bola.

 

128 Industri, 15.000 Lebih Tenaga Kerja

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan, berdasarkan data SIINas 2025 dan BPS 2024, terdapat 128 unit usaha industri alat olahraga di Indonesia yang mempekerjakan sedikitnya 15.663 orang. Sentra produksi tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta mulai berkembang ke Riau, Sumatera Utara, dan Bali.

“Kami ingin Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tapi juga pemain utama dalam produksi alat olahraga yang kompetitif secara global,” jelas Reni.

 

TKDN Jadi Strategi Unggulan

Untuk memperkuat daya saing, pemerintah terus mengoptimalkan penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hingga saat ini, tercatat 36 pelaku industri telah memiliki produk ber-TKDN tinggi, seperti bola futsal, bola sepak, raket, meja tenis, hingga panel panjat tebing. Kandungan lokal dalam beberapa produk bahkan mencapai 66 persen.

Sebaran pelaku industri ber-TKDN terbanyak berada di Jawa Barat (19 usaha), diikuti Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Banten.

“TKDN adalah instrumen penting untuk memastikan nilai tambah ekonomi tetap berada di dalam negeri,” tegas Reni.

 

Tantangan dan Upaya Penguatan Ekosistem

Meski menunjukkan tren positif, Kemenperin mengakui sejumlah tantangan masih harus dihadapi industri alat olahraga nasional, antara lain dominasi merek asing di pasar domestik, promosi yang masih terbatas, serta belum adanya pameran industri olahraga berskala nasional secara rutin.

Sebagai langkah strategis, Kemenperin telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada Oktober 2024 untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan industri olahraga. Ruang lingkup kerja sama mencakup promosi, pembinaan SDM, serta penggunaan produk lokal pada event olahraga nasional.

Kemenperin juga telah melakukan pendampingan teknis, fasilitasi mesin dan peralatan, sertifikasi SNI, serta pengembangan sentra IKM, seperti di Tegal dan Sukabumi. Saat ini terdapat 37 daftar SNI alat olahraga, dengan status pengajuan sertifikasi bersifat sukarela.

“Sebagai contoh, PT Sinjaraga Santika Sport dari Majalengka mampu memproduksi bola futsal dan sepak bersertifikasi FIFA, bahkan digunakan dalam Piala Dunia 1998 di Prancis. Ini bukti produk lokal bisa bersaing secara global,” tambah Reni.

Dengan dukungan regulasi, promosi, serta kolaborasi antarlembaga, pemerintah berharap industri alat olahraga dalam negeri semakin kuat dan menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi.

Editor

Recent Posts

Jabar Tertinggi Kasus Keracunan MBG, Korban Capai Ribuan Orang

SATUJABAR, BANDUNG--Kasus keracunan massal makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat tertinggi hinga…

3 jam ago

Kapolri Minta Kasus Keracunan MBG Diusut

SATUJABAR, JAKARTA--Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya mengusut kasus keracunan makanan program Makan Bergizi…

4 jam ago

Kasus TPPO: Kakak-Beradik ‘Penjual’ Reni Sukabumi ke China Ditangkap

SATUJABAR, SUKABUMI--Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa Reni Rahmawati, 23 tahun, mulai menemui…

5 jam ago

Harga Emas Sabtu 27/9/2025 Rp 2.191.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Sabtu 27/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…

6 jam ago

Menparekraf Gandeng AKKSI: Perkuat Peran Kreator Konten untuk Ekonomi Digital Indonesia

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem konten…

11 jam ago

Kemenpar Ajak Himpunan Humas Hotel Sebar Luaskan Publikasi Pariwisata Berkelanjutan

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia untuk turut aktif…

11 jam ago

This website uses cookies.