UMKM

Kemenperin Genjot Wirausaha Fesyen dan Kriya Naik Kelas Lewat Program Coaching CBI 2025

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat peran wirausaha muda di sektor industri kreatif, khususnya bidang fesyen dan kriya, agar dapat berkembang dan naik kelas. Melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), program Creative Business Incubator (CBI) 2025 kembali digulirkan sebagai pendampingan lanjutan untuk 10 pelaku industri kreatif terpilih.

Program ini diselenggarakan oleh Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) dengan menggandeng praktisi serta akademisi bidang kewirausahaan dan bisnis. Tahun ini, Program Coaching CBI memasuki tahap kedua setelah sebelumnya dilaksanakan kelas klasikal pada 2024.

“Penelitian menunjukkan bahwa bisnis akan lebih bertahan dan berkembang jika mendapatkan pendampingan dari mentor. Dalam coaching CBI 2025, 10 pelaku IKM akan dibimbing langsung oleh mentor untuk menjawab tantangan dalam mengembangkan bisnis agar dapat naik kelas,” ujar Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangan resminya.

Mengutip riset Universitas Ciputra, Reni menjelaskan bahwa 74,03 persen bisnis bertahan dan tumbuh lebih baik berkat pendampingan yang tepat. Pendampingan dinilai mampu mempercepat pertumbuhan bisnis, mengurangi risiko kegagalan, serta menciptakan usaha yang berkelanjutan.

Program ini, lanjutnya, merupakan bagian penting dalam menciptakan ekosistem wirausaha nasional yang tangguh dan kompetitif. Hal ini juga sejalan dengan kinerja sektor industri pengolahan nonmigas yang tumbuh 4,31 persen pada triwulan I tahun 2025, serta menyumbang 17,50 persen terhadap PDB nasional.

10 IKM Terpilih dan Target Kenaikan Kelas

Program Coaching CBI 2025 akan berjalan selama lima bulan dengan target pendampingan terstruktur. Adapun sepuluh pelaku usaha kreatif terpilih adalah Delova Wardro, Hanabira, CV Amod Bali, Wira’s Silver Bali, PT Karya Rappo Indonesia, Kalasiris, JB Etnnic, Astraea Leather Craft, dan Ulur Wiji.

“Harapannya mereka dapat mengikuti jejak alumni CBI sebelumnya yang berhasil meningkatkan kapasitas produksi, omzet, serta naik kelas dari mikro ke kecil atau dari kecil ke menengah,” jelas Reni.

Kepala BPIFK, Dickie Sulistya, menyampaikan bahwa meski para peserta masih tergolong muda, namun telah menunjukkan potensi bisnis menjanjikan. “Capaian omzet mereka pada 2024 telah mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, dan terus tumbuh di triwulan I 2025,” ungkapnya.

BPIFK juga telah mendata ekspektasi peserta serta target kenaikan omzet untuk memastikan materi coaching sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelaku usaha. “Ini menunjukkan komitmen dan kemauan peserta untuk belajar, tumbuh, dan memberi dampak positif bagi perekonomian,” tambah Dickie.

Alumni CBI Raih Prestasi Internasional

Program Coaching CBI terbukti berhasil mencetak pelaku usaha berprestasi. Rubycraft, jenama asal Yogyakarta, misalnya, berhasil tampil dalam Best Pitch di Home in Style Hongkong 2025. Rubycraft juga menjalin kolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam pengembangan produk sawit dan menjadi supplier home décor untuk jaringan ritel Jepang, Tri Koins.

Sementara itu, Smarbatik sukses meraih Penghargaan Majalah Sawit Indonesia dan berpartisipasi dalam Innovation Festival Suzhou, Tiongkok, pada 2024. Di sisi lain, Lumos telah menjadi pengisi pelatihan Color Theory dan Fashion Style untuk Sheisedo Group.

Reni menegaskan bahwa pencapaian ini memperkuat urgensi sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang produktif. Meski rasio kewirausahaan Indonesia mencapai 21,6 persen — tertinggi di ASEAN menurut laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2023 — tantangannya adalah meningkatkan nilai tambah dan produktivitas.

“Ekosistem kewirausahaan yang sehat akan membantu para wirausaha naik kelas, menciptakan produk bernilai tinggi, meningkatkan omzet, dan membuka lebih banyak lapangan kerja,” pungkas Reni.

Editor

Recent Posts

Longsor Sampah di TPA Galuga Bogor, Satu Orang Tewas Tertimbun

SATUJABAR, BOGOR--Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Galuga, yang berada di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor,…

11 jam ago

Misteri Kematian Putri Apriyani Wajah Terbakar di Kamar Kos di Indramayu

SATUJABAR, INDRAMAYU--Wanita muda berusia 21 tahun bernama Putri Apriyani, ditemukan tewas mengenaskan dengan wajah gosong…

12 jam ago

Program Dedi Mulyadi Buat Sekolah: Satu Kelas Satu Toilet Sampah Kelola Mandiri

SATUJABAR, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mencanangkan program Piala Anugerah Panca Waluya sebagai upaya meningkatkan…

15 jam ago

Gerakan Pangan Murah, Beras Rp.11.500 Dijual di 26 Titik di Kabupaten Bandung

SATUJABAR, BANDUNG--Polresta Bandung, Jawa Barat, bekerjasama dengan Perum Bulog, menggelar gerakan pangan murah dengan harga…

17 jam ago

Harga Emas Antam Senin 11/8/2025 Rp 1.945.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 11/8/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

18 jam ago

Kemenpar Umumkan 15 Pelaku Terpilih dalam Program WISH Paket Tour Gastronomi 2025

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi mengumumkan 15 pelaku pariwisata terpilih dalam program Wonderful Indonesia…

18 jam ago

This website uses cookies.