Ilustrasi pelaku kejahatan.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, PANGANDARAN–Kasus kematian pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyeret pemilik rumah terapi. Polres Pangandaran menetapkan pemilik rumah terapi, bernama Dede Ardiansyah sebagai tersangka atas dugaan telah menelantarkan pasien hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Ketidakpuasan keluarga pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) atas penanganan Rumah Solusi Himathera Indonesia (RSHI) Pangandaran, menyeret pemilik sekaligus ketua yayasan bernama Dede Ardiansyah sebagai tersangka. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pangandaran, menetapkan Dede Ardiansyah sebagai tersangka atas dugaan menelantarkan pasien ODGJ hingga meninggal dunia.
Penanganan kasus ditangani Unit Satu Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Pangandaran, dengan melakukan proses penyelidikan dan pengumpulan barang bukti hingga dinaikkan ke tahap penyidikan. Kasus kematian pasien ODGJ sebelumnya
ramai menjadi pembicaraan di media sosial, setelah keluarga korban menyampaikan ketidakpuasannya atas penanganan dari rumah terapi terhadap korban.
Menurut Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mendapatkan dua alat bukti sah serta hasil gelar perkara. Pemilik sekaligus Ketua Yayasan RSHI, yang berlokasi di Dusun Cikuya, Desa Kertajaya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, ditetapkan tersangka, setelah ditangkap di lokasi SPBU di daerah Parigi, pada Sabtu (11/10/2015).
“Kami tentunya bertindak profesional, berdasarkan fakta, setelah diperoleh dua alat bukti sah dan hasil gelar perkara, sebelum menetapkan tersangka. Tidak ada unsur subjektif, proses hukum dilakukan transparan dan akuntabel, dengan menghormati asas praduga tidak bersalah,” ujar Andri dalam keterangannya, Senin (13/10/2025).
Andri mengungkapkan, hasil penyidikan atas kematian korban bernisial MI, 26 tahun, pasien yang dirawat di RSHI, sejak Mei 2025, tidak pernah dibawa ke fasilitas kesehatan resmi. Padahal, pasien diketahui mengalami sesak napas dan fisiknya melemah.
“Korban yang mengalami sesak nafas dan kondisi fisiknya melemah, tidak pernah dibawa ke fasilitas kesehatan resmi. Korban hanya diberikan air gula merah dan latihan pernapasan tanpa tindakan medis seharusnya, hingga akhirnya meninggal dunia, pada 23 Agustus 2025 lalu,” ungkap Andri.
Andri menjelaskan, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga korban dan pihak yayasan RSHI. Sejumlah barang bukti disita, yakni dokumen penting dan bukti transfer biaya perawatan sebagai bagian dari memperkuat alat bukti.
Andri mengingatkan, setiap lembaga sosial, atau yayasan yang menangani pasien, terutama berkaitan dengan kesehatan dan rehabilitasi diwajibkan mematuhi standar medis dan masalah kemanusiaan. Kasus kematian pasien ODGJ yang diduga telah ditelantarkan saat penanganan dan perawatannya dipercayakan keluarga ke Yayasan RSHI, menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.
Penyidik masih melengkapi berkas perkara dan segera melimpahkannya ke pihak Kejaksaan untuk proses hukum selanjutnya. Tersangka dijerat Pasal 304 junto Pasal 306 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHP, serta Pasal 359 KUHP, tentang Kelalaian Mengakibatkan Kematian Orang.
Sebelumnya, pasien ODGJ berinisial MI, 26 tahun, asal Kabupaten Bandung Barat, diduga meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar saat menjalani perawatan di Rumah Solusi Himathera Indonesia (RSHI) Kabupaten Pangandaran. Kematian tidak wajar tersebut, membuat pihak keluarga curiga.
Korban meninggal dunia dengan kondisi tubuh kurus dan ditemukan luka memar. Padahal, sebelumnya pihak yayasan RSHI mengabarkan kepada pihak keluarga, kondisi korban baik-baik saja.
Pihak keluarga yang menemukan adanya kejanggalan, selanjutnya melaporkannya ke pihak kepolisian. Pihak keluarga melaporkan Yayasan RSHI yang diduga telah lalai ke Polres Pangandaran didampingi kuasa hukum.
SATUJABAR, BANDUNG--Sejumlah pedagang di Pujasera depan Kampus Telkom University (Tel-U) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat,…
SATUJABAR, KUDUS - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025 resmi dimulai, Minggu…
SATUJABAR, JAKARTA - Garuda United U-17 menjalani dua laga beruntun melawan Semen Padang FC U18…
SATUJABAR, JAKARTA – Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan hasil sidang. Berikut…
SATUJABAR, PURWAKARTA--Peristiwa tabrakan menewaskan satu orang dan sembilan lainnya luka-luka di Jalan Tol Cipularang Kilometer…
SATUJABAR, BANDUNG--Kasus korupsi dana hibah Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka senilai Rp.6,5 miliar, yang menjerat…
This website uses cookies.