SATUJABAR, PURWAKARTA– Kepala Korps Lalu-Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, mengatakan, truk gagal melakukan pengereman sebagai awal penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di Jalan Tol Cipularang Kilometer 92, arah Jakarta. Truk gagal rem dan hilang kendali saat memasuki jalan turunan di Kilometer 92, lalu menabrak kendaraan lain di depannya hingga terpental.
Penyebab awal terjadinya kecelakaan beruntun di Jalan Tol Cipularang Kilometer 92 arah Jakarta, disampaikan Kepala Korps Lalu-Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan, di lokasi kecelakaan, Selasa (12/11/2024). Kakorlantas Polri mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan, bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus.
Aan mengatakan, truk gagal melakukan pengereman sebagai awal penyebab kecelakaan beruntun. Hasil temuan dan pemeriksaan, persneling truk berada di posisi gigi empat saat kecelakaan.
“Setelah kita cek, hasil temuan dan pemeriksaan, persneling kendaraan truk berada di gigi empat. Artinya, dengan kondisi turunan jalan seperti ini (di Kilometer 92 Tol Cipularang), pengemudi truk tidak menggunakan engine break secara maksimal,” ujar Aan.
Aan menyebutkan, truk gagal melakukan pengereman diduga karena rem mengalami blong. Namun, proses penyelidikan masih dilakukan, untuk memastikan penyebab kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan dan mengakibatkan satu orang tewas, empat luka berat, 25 luka ringan.
“Jadi, gagal melakukan pengereman, kemungkinan bisa rem mengalami blong saat memasuki jalan menurun. Namun, proses penyelidikan masih dilakukan, untuk menyimpulkannya,” ungkap Aan.
Mobil Terpental
Truk menabrak mobil milik Heri Anwar, waga Mustika Jaya, Kota Bekasi. Heri dalam keterangannya kepada polisi, mobil yang ditumpangi bersama istri, tiga anak, dan kerabat anaknya, diseruduk truk dari arah belakang hingga terpental.
Saat kejadian, Heri sedang dalam perjalanan pulang dari Garut menuju Bekasi. Didalam mobil ada istrinya, Fantye Nurlaili Sari, berusia 45 tahun, tiga anaknya, bernama Tio Fajar Muhtadina, 27 tahun, Daffa Dwi Juliansyah, 21 tahun, dan Nazwa Tri Herfani, 15 tahun.
Selain itu, Heri juga membawa kerabat anaknya, bernama Indah Ladzuardiah, 20 tahun, dan mobil dikemudikan Nana. Saat kejadian, arus kendaraan di lokasi kejadian padat karena ada penyempitan jalan, dan sedang turun hujan.
Mobil Heri rusak parah setelah ditabrak truk sangat keras hingga terpental ke bahu jalan dan menabrak pembatas. Heri dan semua anggota keluarganya mengalami luka ringan dan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdul Radjak, Purwakarta.(chd).
Angka ini, menunjukan devisa PMI sebagai penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor minyak dan gas.…
SATUJABAR, SUKABUMI -- Sembilan orang santri pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tertimpa…
BANDUNG - Warga penerima bantuan ayam sentul di Kabupaten Sumedang tidak perlu khawatir jika ada…
BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan sejumlah stasiun dengan jumlah penumpang kereta api…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Kamis 14/11/2024 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Kamis (14/11/2024) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
This website uses cookies.