Berita

Kasus Dugaan Pungli Berdalih Sumbangan Sekolah di Indramayu Diusut Tim Saber Pungli

SATUJABAR, BANDUNG – Praktek pungutan liar (pungli) sekolah tidak pernah selesai dalam dunia pendidikan.

Kali ini, tim saber pungli tengah mengusut dugaan pungli berdalih sumbangan sekolah, yang terjadi di salah satu sekolah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Ketua Pelaksana Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Kabupaten Indramayu, Kompol Ryan Faisal membenarkan, timnya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pungli di sekolah.

Dugaan pungli tersebut terjadi di salah satu sekolah tingkat SMP (sekolah menengah pertama)/MTs sederajat di wilayah Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

“Masih dilakukan penyelidikan, setelah tim dari unit pemberantasan pungli menerima aduan dari sejumlah orangtua siswa. Tim menunggu penjelasan dari Kemenag (kementerian agama) untuk diteruskan ke Provinsi,” ujar Ryan saat dihubungi wartawan, Jumat (07/06/2024).

Aduan Orangtua Siswa

Dugaan praktek pungli berdalih sumbangan sekolah berawal dari keluhan wali murid sekolah.

Sejumlah orangtua diminta iuran atau sumbangan sekolah, kemudian diadukan ke Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Kabupaten Indramayu, pada 14 Mei 2024 lalu.

Ryan menyebutkan, sumbangan ke salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Sliyeg, ditarik dengan menentukan nominal dan jangka waktu pembayaran.

Pihak sekolah berdalih, iuran tersebut untuk kegiatan akhir tahun siswa kelas IX SMP.

Tidak adanya dukungan anggaran baik dari APBN dan APBD, menjadi alasan pihak sekolah lalu menarik iuran atau sumbangan dari para orangtua siswa.

“Iuran atau sumbangan dibutuhkan oleh pihak sekolah. Dalihnya, dialokasikan untuk biaya perpisahan siswa dan memperbaiki kebutuhan bangunan sekolah,” ungkap Ryan.

Dalam gelar perkara, Tim Saber Pungli Kabupaten Indramayu, pemberian sumbangan untuk kegiatan akhir tahun siswa kelas IX, nominalnya ditentukan sebesar Rp.750 ribu setiap siswanya.

Rentan waktu pembayaran juga ditentukan pihak sekolah, sejak 20 Januari hingga 31 Mei 2024.

Melanggar Peraturan

Ryan menjelaskan, adanya penarikan uang sumbangan dengan nominal dan batas waktu yang ditentukan, menunjukkan masih adanya praktek pungutan yang dilakukan pihak sekolah.

Hasil temuan ini bertentangan, atau melanggar aturan, dengan definisi sumbangan yang diatur dalam Peraturan Menteri Agama RI No. 16 tahun 2020, tentang Komite Madrasah.

“Temuan ini termasuk pungutan sehingga bertentangan dengan Peraturan Menteri Agama RI No. 16 tahun 2020 tentang Komite Madrasah,” jelas Ryan.

Ryan menambahkan, dalam Pasal 11 angka 3, komite madrasah dapat menerima sumbangan rutin yang besarannya disepakati orang tua/wali peserta didik, kepala madrasah, dan atau yayasan bagi madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Sumbangan akhir tahun bukan merupakan kategori sumbangan rutin, atau iuran bulanan dan tahunan, tetapi sumbangan insidentil, yang kegiatannya tidak wajib dilaksanakan.

Kasus dugaan pungli tersebut, masih dalam tahap penyelidikan Tim Saber Pungli Kabupaten Indramayu. Tim masih meminta keterangan dari berbagai pihak, termasuk menghitung total uang yang sudah diberikan kepada pihak sekolah, untuk memastikan  bisa dinaikkan ke proses penyidikan atau tidak.

Editor

Recent Posts

Batik Tulis Merawit Cirebon Jadi Sorotan di GBN 2025

CIREBON - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menguatkan upaya pengembangan industri batik nasional agar makin dikenal…

9 jam ago

Selesai Kepala Daerah, Giliran Sekda Wajib Ikut Retret di Akmil Magelang

SATUJABAR, SUMEDANG--Setelah retret gelombang kedua yang diikuti para kepala daerah, selanjutnya giliran retret diagendakan bagi…

9 jam ago

Uang Beredar Pada Mei 2025 Tumbuh Positif

JAKARTA - Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencatat pertumbuhan positif pada…

9 jam ago

Kebakaran Kandang Ayam di Ciamis, 60 Ribu Ekor Ayam Mati Terpanggang

SATUJABAR, CIAMIS--Kebakaran besar melanda lokasi peternakan ayam di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Peristiwa kebakaran mengakibatkan…

13 jam ago

Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua di IPDN Sumedang Dibuka Mendagri, Lemhanas Mengisi Materi Pertama

SATUJABAR, SUMEDANG--Retret para kepala daerah gelombang kedua yang dilaksanakan di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri…

14 jam ago

Harga Emas Antam Senin 23/6/2025 Rp 1.942.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 23/6/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

16 jam ago

This website uses cookies.