Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.(Foto:Istimewa).
Polri mengeklaim menuntaskan sebanyak 431 perkara tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang.
SATUJABAR, JAKARTA — Sentimen negatif masyarakat terhadap institusi Polri terbilang tinggi. Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil pengukuran interaksi masyarakat pengguna platform media sosial (medsos) dengan Polri.
Dia mengatakan, angka sentimen negatif terhadap Korps Bhayangkara masih di angka 46 persen.
Kapolri dalam rilis akhir tahun 2024 menyampaikan, salah-satu tantangan evaluasi yang harus dilakukannya pada 2025 terkait dengan ‘proporsi sentimen Polri pada media sosial’.
Kata Listyo, dari interaksi Polri di media sosial sepanjang 2024 ada sebanyak 7,12 juta. Jumlah tersebut sebanyak 4,86 juta interaksi melalui medsos X atau Twitter, dan 1,11 juta melalui kanal Youtube. Serta 440,2 ribu interaksi melalui Instagram, 378,8 ribu melalui TikTok, dan 326,6 ribu melalui Facebook.
Menurutnya, dari interaksi seluruh platform medsos tersebut, proporsi sentimen yang positif terhadap Polri ada sebanyak 2,5 juta, atau 37 persen. Sedangkan sentimen netral ada sebanyak 1,23 juta interaksi atau sekitar 18 persen.
Dan selebihnya sentimen negatif sebanyak 3,31 juta interaksi atau sekitar 46 persen,” ujar Listyo dalam penyampaian rilis akhir tahun 2024 di Mabes Polri di Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Kata dia, interaksi dengan sentimen negatif yang mendominasi itu, terjadi karena dalam setiap bulannya ada terungkap peristiwa-peristiwa yang melibatkan kebobrokan personel Polri. “Sehingga menyebabkan angka sentimen negatif lebih tinggi dibandingkan sentimen positif,” ujarnya.
Namun tak hanya itu, Polri juga mengeklaim menuntaskan sebanyak 431 perkara tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sepanjang 2024. Listyo mengatakan, institusinya menangani sebanyak 1.280 perkara tindak pidana korupsi dan TPPU.
Dan dari jumlah yang sudah ditangani tersebut kepolisian menetapkan 830 orang sebagai tersangka. “Sepanjangan tahun 2024, kami berhasil mengungkap 1.280 perkara korupsi dengan penyelesaian perkara sebanyak 431 perkara atau sebesar 33,7 persen dengan mengamankan sebanyak 830 tersangka,” ungkapnya.
Dari seluruh penanganan perkara korupsi tersebut, kata Kapolri, institusinya berhasil menyelematkan kerugian negara setotal Rp 4,8 triliun. Sedangkan TPPU, Kapolri mengeklaim, melakukan asset recovery senilai Rp 887 miliar.
Polri saat ini memiliki divisi tersendiri dalam pencegahan, dan penindakan tindak pidana korupsi dengan pembentukan Kortas Tipidkor. Selain itu, Polri juga memiliki divisi tersendiri terkait pencegahan korupsi, yakni Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pencegahan Korupsi. (yul)
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
BRASILIA, Brasil - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo resmi menandatangani…
This website uses cookies.