Keluarga berada di samping kantong jenazah seorang jamaah haji yang meninggal dunia di pesawat. (Dok. Istimewa)
Dokter kloter sempat memberikan pertolongan, tapi calon jamaah haji ini akhirnya meninggal.
MAKKAH — Seorang jamaah haji asal Kelompok Terbang (Kloter) 40 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 40) atas nama Kusnandar Endi Mihardja (67 tahun), meninggal dunia saat berada di atas pesawat. Almarhum saat di dalam pesawat mengeluhkan sesak napas dan dadanya sakit
“Meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia sebelum mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Abdul Basir di Bandara Internasional King AbdulAziz, Jeddah, Arab Saudi.
Istri almarhum, kata Basir, mengungkapkan bahwa almarhum saat di dalam pesawat mengeluhkan sesak napas dan dadanya sakit. Saat itu, langsung dilakukan pertolongan oleh dokter kloter.
“Namun nyawanya tidak tertolong di dalam pesawat,” jelas Basir menerangkan penjelasan dari istri Almarhum.
Basir menerangkan, almarhum beralamat di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. “Almarhum telah dimakamkan kemarin (19/5/2025) siang di Makam Zahban, Kota Jeddah,” terangnya.
Hingga hari ini, kata Basir, total jamaah haji yang wafat sebanyak 31 orang. Satu orang di antaranya jamaah haji khusus dan yang meninggal di pesawat atau bandara berjumlah tiga orang. “Dua orang meninggal di Bandara Madinah (Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz), satu orang meninggal di bandara Jeddah,” katanya.
Dia menambahkan, seluruh jamaah haji dan jamaah umrah yang meninggal di Arab Saudi, seluruhnya dimakamkan di Arab Saudi, tidak bisa dipulangkan. Untuk lokasi dimana jenazah akan dimakamkan, hal tersebut tergantung otoritas Kota Jeddah.
“Nanti mereka yang menentukan jenazah jamaah hajinya akan dimakamkan di mana. Tidak harus di satu tempat. Biasanya yang terdekat dari rumah sakit yang melakukan penanganan jamaah sakit atau sudah meninggal itu,” ujar Basir.
Selain itu, Basir menegaskan, jamaah haji yang meninggal akan mendapatkan hak-haknya. Termasuk asuransi jiwa yang akan diproses Kementerian Agama tapi setelah proses hajinya selesai.
“Baik itu badal haji oleh petugas haji Indonesia maupun asuransi. Nanti asuransi diurus di Indonesia,” tutup Basir.
Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi M Imran saat memberikan keterangan pers di Kantor Urusan Haji Makkah mengungkapkan, kasus jantung menjadi penyebab utama kematinan. Di antara kasus yang menonjol adalah saat jamaah tiba di Arab Saudi.
Ada setidaknya tiga jamaah yang meninggal ketika sampai di Tanah Suci (belum termasuk kasus Kusnandar Endi). Selain juga ada juga jamaah terkena serangan jantung ketika perjalanan naik bus ke Makkah. “Itu udah ada riwayat sakit jantung koroner,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, kata dia, ada kasus pendamping lansia berusia 65 tahun yang terkena serangan lantaran memang sudah punya riwayat sebelumnya. Jamaah itu menemani orang tuanya yang juga sudah berusia lanjut. “Waktu tawaf dan sai dia sudah pakai kursi roda karena memang disarankan, tapi tetap (kena),” ujarnya. (yul)
SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
This website uses cookies.