Berita

Inflasi Kota Bandung Desember 2023, 0,63 Persen YoY

SATUJABAR, BANDUNG – Inflasi Kota Bandung Desember 2023 menurut data Badan Pusat Statistik Kota Bandung mencapai 0,63 persen (YoY).

BPS menyebut pengendalian inflasi Kota Bandung pada Desember 2023 menjadikan Kota Bandung sebagai kota dengan inflasi tahunan terendah secara nasional.

Data inflasi month to month Kota Bandung terhadap November 2023 sebesar 0,32 persen. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan inflasi Jawa Barat sebesar 0,37 persen dan nasional sebesar 0,41 persen.

Pada inflasi month to month, lima komoditas pasar yang andil terhadap inflasi di antaranya cabai merah, bawang merah, beras, rokok kretek filter, dan cabai rawit.

Sedangkan inflasi year on year (YoY) terhadap Desember 2022 sebesar 0,63 persen. Angka ini berada di bawah inflasi YoY Jawa Barat sebesar 2,48 persen dan nasional sebesar 2,61 persen.

Komoditas yang ikut andil dalam inflasi YoY antara lain beras, rokok kretek filter, cabai merah, sewa rumah, dan emas perhiasan.

Sedangkan komoditas yang menjadi penahan inflasi antara lain tarif air minum PDAM, bahan bakar rumah tangga, dan minyak goreng.

Jika dibandingkan dengan angka inflasi 7 kota di Jawa Barat, posisi inflasi Kota Bandung berada tertinggi kedua setelah Kota Bekasi secara month to month. Sedangkan pada YoY, inflasi Kota Bandung menjadi yang terendah, bahkan secara nasional.

INFLASI NASIONAL

Dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi dengan seluruh kepala daerah se-Indonesia, Kepala BPS Republik Indonesia, Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, inflasi yang terjadi di bulan Desember 2023 merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Ini tercatat sebagai kinerja terbaik selama 20 tahun. Kami membagi beberapa kota/kabupaten dalam empat kuadran kategori inflasi,” ujar Amalia, Rabu 3 Januari 2024.

Kuadran 1 merupakan daerah yang lebih dari 3 kali mengalami inflasi dan angkanya melebihi 3 persen. Sedangkan kuadran 2 merupakan kategori daerah dengan frekuensi inflasi lebih dari 3 kali, tapi masih relatif di bawah 3 persen.

Kemudian, kuadran 3 merupakan daerah yang jarang mengalami inflasi dengan frekuensi kurang dari 3 kali dan kurang dari 3 persen. Terakhir, kuadran 4 merupakan daerah yang sangat jarang mengalami inflasi, tapi pernah lebih dari 3 persen.

“Salah satu yang masuk kuadran 3 itu ada Kota Bandung dengan frekuensi nol dan inflasi YoY-nya sangat kecil, yakni 0,63 persen dibandingkan 10 daerah lainnya di kuadran yang sama,” ungkapnya.

Amalia mengakui, jika faktor naiknya komoditas inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau merupakan dampak dari momen perayaan Natal dan tahun baru.

“Memang demandnya tinggi saat Nataru. Sehingga inflasi biasanya relatif tinggi tiap tahunnya. Namun, tahun ini sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, yakni 1,07 persen,” ujarnya.

Editor

Recent Posts

Harga Emas Antam Senin 28/7/2025 Rp 1.914.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 28/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

1 jam ago

Klaim Data 4,6 Juta Warga Jabar Dijual, Diskominfo Pastikan Tidak Benar

SATUJABAR, BANDUNG--Data 4,6 juta warga Jawa Barat diklaim telah dijual di forum dark web oleh…

1 jam ago

Festival Jamu Tampilkan Warisan Nusantara sebagai Motor Ekonomi Kreatif

JAKARTA - Jamu, sebagai salah satu warisan budaya Nusantara, semakin diperkuat posisinya di kancah ekonomi…

2 jam ago

Rekomendasi Saham Senin (28/7/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Senin (28/7/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

3 jam ago

Pesan dari Gubernur: Sungai Harus Dimuliakan, Bukan Dihina

BOGOR - Di bawah langit senja Kota Bogor, suara tawa anak-anak bercampur riuh tepuk tangan…

3 jam ago

Petani di Garut Tewas Terjatuh dari Pohon Aren Saat Menyadap Nira

GARUT - Seorang petani di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, meninggal dunia usai terjatuh dari pohon…

3 jam ago

This website uses cookies.