(Foto: Dok. Kemenpar)
SATUJABAR, SEOUL – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengundang para investor Korea Selatan untuk ambil bagian dalam pengembangan industri wellness tourism Indonesia yang tengah tumbuh pesat dan menjanjikan. Ajakan tersebut disampaikan dalam forum “Tourism Investment Meeting” yang digelar di ARA Meeting Room, Four Seasons Hotel Seoul, sebagai bagian dari agenda kunjungan kerja Menpar di Korea Selatan.
“Hari ini kami membuka pintu untuk berbagai peluang investasi di sektor pariwisata, khususnya wellness, yang didukung oleh komitmen kebijakan dan infrastruktur investasi nasional,” ujar Menpar Widiyanti dalam sambutannya.
Menpar menegaskan bahwa Korea Selatan bukan hanya mitra strategis dan pasar utama pariwisata Indonesia, tapi juga negara dengan pengalaman dan kepedulian tinggi terhadap nilai-nilai keberlanjutan—prinsip yang kini menjadi landasan utama pengembangan pariwisata Indonesia.
Wellness Tourism, Peluang Premium Bernilai Global
Dalam forum tersebut, Menpar Widiyanti menyoroti potensi besar wisata kebugaran (wellness tourism), yang tak lagi dianggap sebagai segmen niche, melainkan telah menjelma menjadi pengalaman premium dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Menurut data Global Wellness Institute, nilai ekonomi industri wellness global mencapai USD 6,32 triliun pada tahun 2023, dan diproyeksikan tumbuh hingga hampir USD 10 triliun pada 2029 dengan pertumbuhan tahunan 7,44% (CAGR).
“Tren global menunjukkan bahwa wisatawan kini bersedia membayar lebih untuk pengalaman yang autentik, menyembuhkan, dan transformatif. Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjawab kebutuhan ini,” jelas Widiyanti.
Indonesia saat ini masuk dalam enam besar negara dengan ekonomi wellness terbesar di Asia Pasifik, dan berada di peringkat ketiga untuk pertumbuhan tercepat di sektor ini. Hal ini didukung oleh tradisi lokal yang kuat dan diakui dunia, mulai dari spa Bali, ritual penyembuhan Jawa, hingga berbagai praktik kebugaran berbasis budaya lokal yang sudah menjadi warisan budaya tak benda UNESCO.
“Lebih dari 23% wisatawan yang berkunjung ke Bali menjadikan kebugaran sebagai motivasi utama perjalanan mereka. Dan kini, destinasi seperti Yogyakarta, Solo, dan Sumba mulai bangkit sebagai pusat wellness tourism,” tambahnya.
Buka Peluang Investasi di 10 Destinasi Prioritas dan KEK Sanur
Selain wellness, Menpar Widiyanti juga menawarkan peluang investasi lain di sektor pariwisata seperti eco-tourism, wisata bahari, budaya, dan kesehatan. Ia juga memperkenalkan potensi 10 destinasi pariwisata prioritas serta proyek unggulan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali.
KEK Sanur merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun pusat pariwisata medis dan kesehatan berkelas dunia.
“Kami mengajak para investor untuk menjadi bagian dari masa depan pariwisata Indonesia—pariwisata yang terkoneksi dengan budaya lokal dan memberi dampak positif bagi masyarakat,” tegas Menpar.
Widiyanti mengakhiri sambutannya dengan ajakan terbuka kepada seluruh mitra Korea Selatan untuk berinvestasi, tumbuh, dan melangkah bersama Indonesia dalam membangun industri pariwisata berkelanjutan.
“Kami mengundang Anda untuk berjalan, berinvestasi, dan tumbuh bersama kami—menuju masa depan yang sehat, berkelanjutan, dan sejahtera,” tutupnya.
SATUJABAR, BOGOR--Viral di media sosial, video seorang pengendara sepeda motor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat,…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Rabu 10/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…
SATUJABAR, JAKARTA – Industri fesyen tak lagi sekadar urusan gaya dan tren. Di era yang…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Rabu (10/9/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
SATUJABAR, JAKARTA - Upaya mempercepat operasional Fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di…
SATUJABAR, CIBINONG – Kabupaten Bogor bersiap menjadi tuan rumah ajang bergengsi Kontes Ternak Piala Presiden…
This website uses cookies.