BANDUNG – Indonesia dan Thailand, sebagai dua negara yang berada dalam kawasan ASEAN, terus mempererat hubungan bilateral yang telah terjalin dengan sangat baik. Dengan hadirnya kepemimpinan baru di kedua negara, yakni Presiden Joko Widodo di Indonesia dan Perdana Menteri Srettha Thavisin di Thailand, kesempatan untuk memperkuat kemitraan dan mengeksplorasi jalur kerja sama baru semakin terbuka.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pidatonya pada acara National Day Kerajaan Thailand di Jakarta, yang juga memperingati hari kelahiran Raja Thailand yang mulia, Bhumibol Adulyadej, pada Rabu (4/12), menjelaskan pentingnya hubungan bilateral Indonesia dan Thailand yang didasari rasa saling menghormati dan nilai-nilai bersama. Kerja sama kedua negara mencakup berbagai sektor, seperti perdagangan, investasi, keamanan, pendidikan, kebudayaan, dan pertukaran masyarakat.
Perdagangan antara Indonesia dan Thailand telah mencapai angka yang luar biasa, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari USD19 miliar pada tahun 2022 dan hampir USD17,5 miliar pada 2023. Selain itu, investasi asing langsung (FDI) Thailand di Indonesia juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan lebih dari 450 proyek senilai USD185,5 juta pada tahun lalu.
“Kita perlu memperkuat kerja sama tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi juga di tingkat bisnis dan masyarakat. Potensi besar yang belum dimanfaatkan masih sangat banyak, dan ini dapat memperkokoh kemitraan antara kedua negara,” ungkap Menko Airlangga. Ia juga menambahkan bahwa prioritas Presiden Joko Widodo dalam ketahanan pangan dan energi serta kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif, sangat sejalan dengan tujuan bersama Indonesia dan Thailand.
Indonesia dan Thailand, dengan sejarah panjang dan hubungan yang erat, memiliki potensi besar untuk menjadi mitra kuat dalam mewujudkan tujuan-tujuan bersama. Tahun 2025 nanti, kedua negara akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik yang telah terjalin.
“Sebagai sesama anggota pendiri ASEAN, Indonesia dan Thailand memiliki perjalanan bersama dalam mendukung kemajuan dan kemakmuran regional. Saya juga ingin mengapresiasi Thailand atas kepemimpinannya dalam menyelesaikan Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang saat ini berjalan sesuai rencana. DEFA diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh negara ASEAN,” tutur Menko Airlangga.
Selain itu, kedua negara juga sedang mempersiapkan keanggotaan mereka di BRICS dan OECD. Hal ini mendorong Indonesia dan Thailand untuk memperkuat kerja sama guna memastikan bahwa keanggotaan tersebut memberikan manfaat tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi negara-negara berkembang, serta memperkuat kerja sama selatan-selatan dan memberikan dampak positif pada lanskap pembangunan global.
“Selamat kepada Thailand atas kesempatan ini dan semoga kesuksesan selalu menyertai pemerintahan baru Thailand. Semoga hubungan bilateral dan regional kita terus berkembang,” tutup Menko Airlangga.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Ketua DPD RI, Menteri Pariwisata, Duta Besar Thailand untuk Indonesia, serta perwakilan dari Kedutaan Besar negara-negara sahabat.
BANDUNG - Pemerintah Republik Indonesia berhasil mengevakuasi 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak oleh…
SATUJABAR, BANDUNG-- Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat telah ditetapkan naik sebesar 6,5 persen tahun…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Jum’at 13/12/2024 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Jum’at (13/12/2024) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
BANDUNG - Pasangan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, berhasil meraih kemenangan pada…
BANDUNG - Pada pertandingan kedua Grup B MS Group Stage di ajang BWF World Tour…
This website uses cookies.