BANDUNG – Hari Desa Nasional Meriah dengan kehadiran Village Expo di di Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, pada Selasa, 14 Januari 2024.
Mengusung tema Pemberdayaan Desa Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan, acara ini menampilkan berbagai produk unggulan, inovasi, dan layanan yang menggambarkan semangat pemberdayaan desa menuju kemandirian.
Acara Hari Desa Nasional dibuka oleh Dirjen Bina Pemdes Kemendagri La Ode Ahmad P Bolombo dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kabid Keuangan dan Aset Desa PMD Kabupaten Sumedang, Prama. Village Expo menghadirkan beragam stand yang menarik perhatian pengunjung, dengan sektor pertanian sebagai sorotan utama.
“Kami sangat bangga bisa menampilkan hasil kerja keras desa-desa kami. Produk-produk ini tidak hanya berkualitas tetapi juga menjadi solusi untuk meningkatkan gizi masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan,” ujar Prama dilansir situs Pemkab Sumedang.
Selain produk pertanian, stand-stand UMKM juga ramai dikunjungi. Beragam kerajinan tangan, kuliner khas desa, dan produk kreatif lainnya mendapat apresiasi tinggi dari pengunjung. Tatang, salah satu pelaku UMKM yang memamerkan produk Kopi Saung Awi, mengungkapkan, “Ini kesempatan kami untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat yang lebih luas.”
Layanan publik turut menjadi bagian penting dari Village Expo kali ini. Stand administrasi kependudukan (Adminduk) mempermudah warga dalam mengurus berbagai dokumen seperti KTP, KK, dan akta kelahiran. Kehadiran Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) juga memberikan berbagai layanan, mulai dari layanan teknis hingga hiburan bagi masyarakat.
Salah satu yang menarik perhatian adalah kehadiran Perpustakaan Mobile, yang menyediakan akses membaca bagi pengunjung, terutama anak-anak. Perpustakaan ini dipenuhi dengan buku-buku edukasi, cerita anak, hingga panduan teknologi pertanian. “Ini cara kami untuk menanamkan budaya literasi sejak dini,” kata Sefti, Duta Jawa Barat di perpustakaan mobile, saat melihat banyak anak yang asyik membaca buku atau mendengarkan cerita yang dibawakan oleh petugas perpustakaan.
Selain pameran produk dan layanan, Village Expo juga menjadi ruang edukasi melalui diskusi interaktif dengan narasumber ahli di bidang ketahanan pangan. Peserta dapat memperluas wawasan tentang teknik pertanian modern, cara meningkatkan produktivitas peternakan, dan pemanfaatan teknologi dalam mendukung kemandirian desa. “Ini bukan sekadar pameran, tetapi juga tempat belajar dan berbagi inspirasi untuk kemajuan desa,” ungkap Neng, salah satu pengunjung dari Rancakalong yang mengikuti acara tersebut.
Village Expo ini berhasil menciptakan suasana yang edukatif sekaligus menginspirasi para pengunjung untuk lebih mendalami potensi pemberdayaan desa dalam mencapai kemandirian, baik dari segi ketahanan pangan, ekonomi, maupun layanan publik.
Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami selama proses evakuasi berlangsung. SATUJABAR, JAKARTA --…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Rabu 5/2/2024 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
Jumlah bangunan yang disita berjumlah enam aset mulai dari kantor, gudang, gedung dan lainnya. SATUJABAR,…
Dengan keterbatasan stok, maka untuk sementara waktu beberapa jaringan SPBU BP tidak dapat melayani penjualan…
Ditlantas Polda Jabar melakukan pendampingan di lapangan bersama Korlantas Polri dalam melakukan penyelidikan kecelakaan beruntun…
Selama ini, polri terkontaminasi dengan menganggap diri sebagai institusi penegak hukum sekaligus perangkat pelaksana program-program…
This website uses cookies.