BANDUNG – Rata-rata seseorang yang berusia 73 tahun akan mengonsumsi sekitar 235.000 kWh energi listrik selama hidupnya, menurut skala konsumsi energi saat ini.
Jumlah ini setara dengan energi yang dapat dihasilkan dari bahan bakar uranium atau energi nuklir, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi seumur hidup.
Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Muda di Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Haryo Seno, menjelaskan bahwa energi nuklir menawarkan efisiensi tinggi dalam hal konsumsi energi.
“Dengan energi nuklir, masyarakat hanya membutuhkan konsumsi energi sebesar telur ayam sepanjang hidupnya. Sebagai perbandingan, jika menggunakan batu bara, diperlukan sekitar 88 ton atau setara dengan 21 ekor gajah untuk mendapatkan jumlah energi yang sama,” jelas Haryo saat menerima kunjungan puluhan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pranata Indonesia Bekasi di Kawasan Kerja Bersama BRIN Tamansari Bandung pada Kamis (25/7).
Haryo juga mengungkapkan bahwa meskipun energi nuklir menghasilkan emisi karbondioksida (CO2), jumlahnya relatif kecil jika dibandingkan dengan sumber energi fosil lainnya.
“Penggunaan energi nuklir menghasilkan emisi CO2 mulai dari 0 hingga 3064 kg. Sebaliknya, konsumsi energi dari batu bara akan memproduksi sekitar 253.281 kg CO2, penggunaan gas sekitar 127.218 kg CO2, dan penggunaan minyak sekitar 209.678 kg CO2,” paparnya dikutip dari situs BRIN.
Menurut Haryo, energi dari batu bara, gas, dan minyak menyumbang emisi karbondioksida yang sangat besar, yang berkontribusi pada pemanasan global dan efek rumah kaca.
“Emisi yang tinggi dari sumber energi fosil menyebabkan pemanasan global. Berbeda dengan energi nuklir, yang memerlukan hanya 1,1 kg bahan bakar dengan risiko emisi yang jauh lebih rendah,” tutup Haryo.
Penjelasan ini menegaskan bahwa meskipun energi nuklir tidak sepenuhnya bebas dari emisi, ia tetap menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber energi fosil lainnya.
Dengan penggunaan yang bijaksana, energi nuklir dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
BANDUNG - Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Jum’at (22/11/2024) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development…
BANDUNG - Komoditas kelapa sawit telah memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia selama dua dekade…
BANDUNG – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatatkan pencapaian luar biasa dalam sektor aset…
BANDUNG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengonfirmasi telah menerima dan mulai menindaklanjuti proposal rencana investasi terbaru…
This website uses cookies.