Ganda Putra Indonesia Masuk Final All England 2025

All England

BANDUNG – Ganda Putra Indonesia masuk final All England 2025 yakni pasangan Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando yang mengalahkan sesama Indonesia Sabar Gutama dan Muhammad Reza Pahlevi dalam laga ketat tiga set 21-14, 17-21, 21-15.

Pada laga final, Bagas dan Leo akan menghadapi pasangan Korea Selatan S.J Seo dan W.H Kim yang mengalahkan pasangan China.

Ganda putra ini menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk meraih juara di All England 2025 setelah semua perwakilan Indonesia di nomor lain berguguran.

Final akan berlangsung pada Minggu 16 Maret 2025 waktu setempat.

All England 2025 sendiri berlangsung pada 11-16 Maret di Utilita Arena Birmingham, Inggris. Turnamen ini merupakan bagian dari BWF Super 1000 dengan total hadiah sebesar $1.450.000 USD.

Ganda campuran

Ganda campuran Indonesia di All England 2025 kandas dari pemain China pada laga yang berlangsung Jum’at 14 Maret 2025.

Rehan Naufal Kusharjanto dan Gloria Emanuelle Widjaja harus mengakui kemenangan pasangan Feng Yan Zhe dan Wi Ya Sin dalam dua set 10-21, 14-21.

Tunggal Putri

Tunggal putri Indonesia di All England 2025 habis setelah Gregoria Mariska Tunjung tumbang di perempat final wakil di perempat final.

Pada laga yang berlangsung Jum’at 14 Maret 2025 itu, Gorgi kalah dari pemain China Yue Han dalam dua set 15-21, 17-21.

Sebelumnya andalan Tunggal putri lainnya yakni Putri Kusuma Wardani tumbang lebih awal di babak 16 besar.

Tunggal Putra

Jonatan Christie tumbang di babak 16 besar All England 2024, dikalahkan pemain India Lakshya Sen dua set langsung 13-21, 10-21.

Pada laga yang berlangsung Kamis 13 Maret 2025, Jojo kesulitan mengembangkan permainan sehingga harus kalah dari pemain India itu.

Tunggal putra Indonesia lainnya Chico Aura Dwi Wardoyo harus kandas di babak awal atau 32 besar di All England 2025.

Ganda Putri

Pasangan ganda putri Indonesia juga sudah kandas di babak 16 besar. Mereka adalah Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Apriyani Rahayu serta pasangan Amallia Cahaya Pratiwi dan Febriana Dwi Kusuma.

Editor