Pelabuhan peti kemas.(Foto: Humas Pelindo)
BANDUNG – Ekspor Indonesia Maret 2025 mencapai US$23,25 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,95 persen dibandingkan ekspor Februari 2025. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Maret 2024), nilai ekspor tersebut juga mengalami kenaikan sebesar 3,16 persen.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor nonmigas tercatat sebesar US$21,80 miliar atau meningkat 4,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Secara tahunan, ekspor nonmigas Maret 2025 naik 2,56 persen dibandingkan Maret 2024.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari hingga Maret 2025 mencapai US$66,62 miliar, naik 6,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor nonmigas juga menunjukkan tren positif dengan nilai US$62,98 miliar, tumbuh 7,84 persen secara tahunan.
Dari sepuluh komoditas ekspor nonmigas utama, bijih logam, terak, dan abu mencatatkan lonjakan nilai ekspor tertinggi sebesar US$573,6 juta atau melonjak hingga 4.154,80 persen. Sebaliknya, penurunan terbesar terjadi pada komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, yang turun US$147,1 juta atau 20,58 persen.
Berdasarkan sektornya, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari–Maret 2025 meningkat sebesar 16,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan bahkan tumbuh signifikan sebesar 43,09 persen. Namun, sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan 29,50 persen.
Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar dengan nilai US$5,20 miliar, disusul Amerika Serikat sebesar US$2,63 miliar, dan India US$1,41 miliar. Ketiga negara ini berkontribusi sebesar 42,37 persen dari total ekspor nonmigas. Sementara itu, ekspor ke kawasan ASEAN tercatat sebesar US$4,16 miliar dan ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,73 miliar.
Dari sisi provinsi asal barang, Jawa Barat menjadi penyumbang ekspor terbesar sepanjang Januari–Maret 2025 dengan nilai US$9,32 miliar atau 13,99 persen dari total ekspor nasional. Posisi berikutnya ditempati Jawa Timur dengan US$6,15 miliar (9,22 persen) dan Kepulauan Riau dengan US$5,82 miliar (8,74 persen).
BANDUNG – Neraca perdagangan Indonesia Maret 2025 mencatat surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS. Angka…
SATUJABAR, BANDUNG -- Polda Jawa Barat (Jabar), segera melimpahkan berkas perkara kasus dugaan pemerkosaan oknum…
Menag juga mengemukakan pelayanan haji pada tahun 2025 akan terus ditingkatkan, termasuk dari segi kesiapan…
Masyarakat harus waspada dan tidak mudah tergoda dengan tawaran haji murah atau cepat tanpa antrean…
BANDUNG - Menteri Perdagangan Budi Santoso menghadiri kegiatan Aksi Konsumen Cerdas Indonesia yang digelar di…
Kasus kekerasan terhadap perempuan tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah. SEMARANG -- Satu dari empat…
This website uses cookies.