Berita

Disdik Temukan Kasus Curang di SPMB Jabar Tahap Satu, Siswa Lulus Dianulir

SATUJABAR, BANDUNG–Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menemukan sejumlah kasus dugaan curang dalam proses seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Barat 2025 tahap pertama. Dalam kasus tersebut, beberapa siswa telah didiskualifikasi, atau dianulir, sebelum kelulusan diumumkan.

Temuan sejumlah kasus dugaan curang dalam proses seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Barat 2025 tahap pertama, sedang diverifikasi tim dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat. Dalam proses verifikasi atas temuan dugaan curang yang sedang berjalan, beberapa siswa telah didiskualifikasi, atau dianulir sebelum kelulusan diumumkan.

Proses seleksi SPMB Jawa Barat 2025 tahap pertama, untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB, sudah rampung. Dari total 373.311 pendaftar, sebanyak 210.912 siswa dinyatakan lulus, atau diterima. Sebanyak 204.676 siswa diterima di sekolah negeri, dan 6.236 siswa diterima di sekolah swasta.

“Tahap pertama sudah selesai, dan kita lagi mitigasi. Lagi dilihat-lihat di aplikasi. Beberapa (kecurangan) sudah ditemukan, tapi kita lagi verifikasi dulu,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto, kepada wartawan, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat, Senin (23/06/2025).

Purwanto belum bisa memastikan jumlah temuan Disdik Jawa Barat terkait dugaan kecurangan di SPMB Jabar 2025 tahap pertama. Namun, beberapa sudah diselesaikan dengan tindakan tegas, mendiskualifikasi, atau menganulir siswa, sebelum kelulusan diumumkan.

“Beberapa (siswa) sudah kita anulir, sebelum pengumuman kelulusan. Data lengkapnya, lagi kita kaji hitungannya, sedang minta informasi dari help desk yang men-tracking,” kata Purwanto.

Purwanto menyebutkan terkait modus curang yang dilakukan dan lokasinya di Jawa Barat. Dugaan curang tersebut, diantaranya terjadi di wilayah Bandung dan Kabupaten Garut, dengan modus mengubah domisili.

“Mayoritas (modusnya) itu domisili. Ada di wilayah bandung, dan di Kabupaten Garut. Temuannya, ada titik koordinat yang tidak tepat, dimanipulasi” ungkap Purwanto.

Mengantisipasi praktik curang terulang pada proses seleksi SPMB tahap kedua, Purwanto memastikan telah membuat pakta integritas. Siapapun yang terlibat dalam praktik curang, selain menganulir kelulusan siswa, mereka jugs akan diiberi sanksi tegas untuk memberi efek jera.

“Potensi kecurangan itu bermula dari masalah integritas. Sistem sudah dibangun sebagus apapun, jika integritasnya masih dipertanyakan, tidak punya integritas, praktik curang akan tetap saja terjadi. Makanya kita buat pakta integritas, jika ditemukan kecurangan, pertama didiskualifikasi, dan dikenai sanksi,” tegas Purwanto.(chd).

Editor

Recent Posts

Kumamoto Japan Masters 2025: Gregoria Tembus Babak Final

SATUJABAR, BANDUNG – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mampu tembus ke partai puncak alias…

11 jam ago

Jenazah Warga Indonesia Ini Dipulangkan dari Kamboja, Kisahnya Sungguh Pilu

SATUJABAR, Phnom Penh, Kamboja - Kementerian Luar Negeri Indonesia melansir pengumuman resmi pada 14 November…

11 jam ago

Dari Ruang Redaksi Ke Ajang Lari, Forum Pemred Gaungkan Good Journalism

SATUJABAR, BANDUNG - Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara Run For Good Journalism 2025, Minggu…

12 jam ago

Harga Emas Sabtu 15/11/2025 Rp 2.348.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Sabtu 15/11/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.348.000…

13 jam ago

Jabar Provinsi Teratas Pemain Judi Online, 2,6 Juta Pemain Total Rp.5,9 Triliun

SATUJABAR, BANDUNG--Aktivitas transaksi dan jumlah pemain judi online (judol), menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi teratas…

13 jam ago

WJIS 2025: Kabupaten Sumedang Sabet Gelar Best Investment Project For Good Security

SATUJABAR, BANDUNG – Kabupaten Sumedang menorehkan prestasi di West Java Investment Summit (WJIS) 2025 yang…

18 jam ago

This website uses cookies.