Berita

Dedi Mulyadi Bakal Perketat Alih Fungsi Lahan Pertanian Dukung Ketahanan Pangan

Sentuhan teknologi sangat penting untuk mencapai target ketahanan dan swasembada pangan, baik untuk pengolahan lahan pertanian sampai pada pascapanen.

SATUJABAR, SUBANG — Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyad akan memperketat pengawasan alih fungsi lahan pertanian. Sawah-sawah di Jabar akan makin diproteksi jangan sampai luasan menyusut akibat terdesak kegiatan industri maupun pemukiman warga.

“Tentu areal pertanian kita perketat. Jangan dialihfungsikan. Sawah-sawah akan kita lindungi,” tutur Dedi di kediamannya di Lembur Pakuan, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Kamis (12/12/2024).

Proteksi terhadap lahan pertanian dan areal persawahan merupakan komitmennya untuk menjadi Jawa barat sebagai lumbung panan terbesar nasional. Perlindungan terhadap areal sawah juga sejalan dengan program pemerintah yang memprioritaskan ketahanan pangan dan tafget swasembada pangan.

“Tentu kita wajib mensuport program pemerintah soal ketahanan dan swasembada pangan,” ujar dia.

Karena itu, Dedi akan menjadikan ketahanan pangan sebagai program prioritas. Apalagi, Jabar memiliki potensi sangat besar, baik di bidang pertanian, perkebunan maupun perikanan.

“Jabar akan menjadi penyangga strategis dan penting ketahanan pagan nasional,” tuturnya.

Dedi akan merangkul berbagai kekuatan untuk mencapai target swasembada pangan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. “Kita akan bekerja sama dengan seluruh perguruan tinggi dan potensi pertanian di Jabar,” tuturnya.

Sentuhan teknologi sangat penting untuk mencapai target ketahanan dan swasembada pangan, baik untuk pengolahan lahan pertanian sampai pada pasca panen.

“Kita intensifkan pertanian dengan pendekatan teknologi. Infrastruktur makin dioptimalkan seperti pengairan atau irigasi, termasuk soal alat pertanian dan sarana lain yang mendukung peningkatan produksi,” tuturnya.

Pelibatan siswa dan mahasiswa, kata dia, terutama dari sekolah dan fakultas pertanian juga diperlukan. Mereka akan didorong agar berinovasi dalam menciptakan teknologi tepat guna.

Dedi juga akan memfungsikan sarjana pendamping di desa agar di antaranya difokuskan pada bagaimana desa meningkat produksi pertaniannya. Target lain, ialah makin memperluas areal sawah dengan sistem pengolahan organik. Ini berkaitan dengan kualitas produksi pertanian.

“Kita akan terus perluas sawah yang menggunakan pupuk organik. Ini untuk mengurani ketergantungan dengan pupuk anorganik dan menjaga unsur hara atau kesuburan tanah,” ujarnya. (yul)

Editor

Recent Posts

UMK Kota Bandung Tahun 2025 Diprediksi Naik di Atas Rp 200 Ribu Lebih

Rekomendasi yang diajukan akan mengikuti aturan permenaker nomor 16 tahun 2024. SATUJABAR, BANDUNG -- Dinas…

5 jam ago

Sebar Konten Ajak Tawuran, 51 Remaja Kuningan dan Cirebon Diamankan Polisi

51 remaja berikut semua barang bukti digiring ke Mako Polsek Ciawigebang untuk pemeriksaan lebih lanjut.…

5 jam ago

Satgas BKCHT Sita Ribuan Bungkus Rokok Ilegal di Majalengka

Peredaran rokok ilegal berpotensi mengurangi penerimaan negara. SATUJABAR, MAJALENGKA – Peredaran belasan ribu bungkus rokok…

5 jam ago

Pabrik Narkoba Happy Water dan Liquid Jaringan Internasional Beroperasi di Perumahan Mewah di Bandung

Pengungkapan kasus berdasarkan hasil pengembangan dari tersangka yang ditangkap di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. SATUJABAR,…

5 jam ago

Hattrick! Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year 2024

PLN berhasil mengubah cara pandang dari backward looking menjadi forward looking. SATUJABAR, JAKARTA - Direktur…

6 jam ago

Indonesia Desak Majelis Umum PBB Wujudkan Gencatan Senjata di Gaza

BANDUNG - Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan menyampaikan rancangan resolusi berjudul…

6 jam ago

This website uses cookies.