Berita

Dari Kantong Kresek Bekas Jadi BBM Setara Dexlite: Inovasi Mengagumkan dari Bank Sampah Banjarnegara

BANJARNEGARA – Siapa sangka, kantong plastik bekas yang seringkali dianggap tidak berharga lagi, kini dapat diubah menjadi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi yang mendekati Pertamina Dexlite dan bernilai ekonomis sekitar Rp13.600 per liter. Inovasi luar biasa ini terungkap dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (28/5).

 

Berawal dari Keprihatinan Sampah Plastik

Adalah Endi Rudianto, Ketua Divisi Produksi Faspol 5.0 – Bank Sampah Banjarnegara (BSB), yang membagikan kisahnya dalam mengelola sampah plastik. Pria berusia 38 tahun asal Banjarnegara ini, bersama rekan-rekannya di BSB, prihatin melihat gunungan sampah plastik di sekitar kediamannya. Mereka awalnya berupaya mengolah sampah plastik menjadi minyak bakar untuk kompor sumbu.

Namun, seiring dengan maraknya promosi kompor gas elpiji oleh pemerintah, penggunaan kompor sumbu mulai ditinggalkan masyarakat. Tak menyerah, pada tahun 2019, pendiri komunitas BSB, Budi Trisno Aji, berhasil menemukan katalis atau zat aditif yang mampu memurnikan olahan sampah plastik menjadi bahan bakar diesel berkualitas tinggi. Endi menamai teknologi ini Fast Pyrolysis 5.0 atau Faspol 5.0, dan BBM yang dihasilkan diberi nama Petasol.

 

Proses Produksi Petasol: Dari Kresek Bekas Menjadi Energi

Endi menjelaskan proses pengolahan sampah plastik menjadi Petasol. “Sampah plastik yang menjadi bahan baku utama berasal dari kantong kresek yang secara ekonomi tidak ada nilainya. Kemudian dibakar sehingga menghasilkan cairan dan gas. Cairan atau minyak bakar tersebut kemudian di-treatment oleh katalis yang kami ciptakan, untuk kemudian dihasilkan Petasol,” tuturnya.

Saat ini, BSB memiliki mesin pengolah sampah berkapasitas 200 kilogram bahan baku sampah plastik yang dapat menghasilkan 170 hingga 180 liter Petasol. “Kami tidak bisa memastikan 1 kilogram bahan baku dapat menghasilkan 1 liter Petasol. Sebagai gambaran, sampah kering bersih dapat menghasilkan 95 persen. Namun, untuk rata-rata sampah kering dan basah menghasilkan 70 hingga 80 persen,” jelas Endi.

Petasol yang dihasilkan BSB selama ini dimanfaatkan untuk mesin-mesin pertanian dan kendaraan bermotor warga sekitar.

 

Edukasi dan Replikasi Teknologi di Seluruh Indonesia

Selain menciptakan Faspol 5.0, BSB juga telah membuat mesin pembakar sampah sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh bank sampah di tempat lain. Endi mengungkapkan, sedikitnya sudah 50 lokasi di Indonesia yang memanfaatkan mesin pembakar sampah serta teknologi Faspol 5.0 hasil inovasinya. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan bagi operator alat.

“Setiap kami mengirim mesin dan teknologi Faspol 5.0, kami lanjutkan dengan pelatihan bagi operatornya, untuk memastikan mesin dapat menghasilkan produk sesuai SOP yang ditetapkan,” papar Endi.

 

Uji Kualitas dan Dukungan BRIN

Terkait upaya menjaga kualitas produk, Endi menyebutkan peran laboratorium BRIN dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) dalam memantau kualitas Petasol. “Kami bergabung (kolaborasi) dengan BRIN sejak 2022, terutama untuk uji lab Petasol dan uji termodinamika kendaraan,” ujar Endi.

Menurutnya, keterlibatan BRIN dalam uji kendaraan yang menggunakan Petasol dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memilih Petasol sebagai bahan bakar kendaraannya. Petasol telah melalui serangkaian uji laboratorium di BRIN dan Lemigas, dengan hasil yang menunjukkan bahwa Petasol memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar B0.

Selain itu, merek Petasol sudah memiliki sertifikat Hak Cipta dan nama Faspol juga sudah memiliki tanda daftar Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Uji mutu Petasol juga telah dilakukan di Laboratorium BRIN, Lemigas, dan Universitas Diponegoro.

 

Potensi Ekonomi dan Kemandirian Energi Pedesaan

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Tri Martini, menjelaskan nilai ekonomi dari daur ulang sampah plastik yang dikelola BSB. “Harga produksi Petasol per liter sekitar Rp6.160, sedangkan harga jualnya kami rekomendasikan Rp9.700, sehingga diperoleh keuntungan Rp3.540 per liter. Keuntungan yang diperoleh dapat dibagi dua, yaitu untuk pengelola BSB dan masyarakat,” jelas Tri.

“Dari hasil analisis break even point kami, investasi untuk kapasitas mesin 50-100 liter, estimasi kami dapat kembali dalam waktu 1,5 tahun. Selain itu, benefit cost ratio sudah di atas satu dengan revenue cost ratio di atas dua, yang artinya aktivitas ini menguntungkan dan layak untuk dikembangkan,” ungkap Tri.

Namun, Tri menekankan hal yang lebih penting adalah bagaimana kegiatan ini dapat berhasil direplikasi di pedesaan untuk membantu para petani dan nelayan menyediakan BBM bagi peralatan mereka sehari-hari.

“Kondisi ini jika terus berlanjut, dapat menciptakan kemandirian energi di pedesaan yang ujungnya mendukung kemandirian pangan sebagai cita-cita kita semua,” pungkasnya.

Sumber: BRIN

Editor

Recent Posts

2 Pengedar Narkoba di Bogor Ditangkap, 20 Paket Sabu Disita

SATUJABAR, BOGOR--Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Bogor Kota menangkap dua pria pengedar narkoba jenis sabu.…

2 jam ago

Kemlu Gelar Penghormatan Terakhir untuk Sang Diplomat, Zetro Leonardo Purba

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggelar upacara penghormatan terakhir bagi almarhum Zetro…

2 jam ago

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia 2025 Capai 88,46, Layanan Transportasi Bus Shalawat Paling Memuaskan

SATUJABAR, JAKARTA - Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 1446 H/2025 M menunjukkan angka…

5 jam ago

Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Ajukan Banding Kasus Kematian Ojol Affan

SATUJABAR, JAKARTA--Dua anggota Brimob yang telah dikenakan sanksi etik pelanggaran berat dalam Sidang Komisi Kode…

6 jam ago

Pembunuh Sekeluarga di Indramayu Terbongkar dari Mobil Korban Ditemukan

SATUJABAR, INDRAMAYU--Mobil Toyota Corolla bernomor polisi E 1640 PH, menjadi saksi bisu terbongkarnya kasus pembunuhan…

8 jam ago

Harga Emas Kamis 11/9/2025 Rp 2.095.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Kamis 11/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…

10 jam ago

This website uses cookies.