Berita

Coating Glossy Berbasis Sawit Perpanjang Kesegaran Buah dan Aman Dikonsumsi

BANDUNG – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Agroindustri terus mengembangkan teknologi pascapanen berbasis sumber daya lokal yang bermanfaat bagi sektor agroindustri Indonesia.

Salah satu teknologi unggulan yang diperkenalkan adalah coating glossy berbasis turunan sawit yang dapat memperpanjang kesegaran buah dan aman untuk dikonsumsi.

Ali Asgar, Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Agroindustri BRIN, menjelaskan bahwa teknologi ini tidak hanya efektif dalam menjaga kualitas buah, tetapi juga berbasis pada sumber daya lokal yang melimpah, yakni kelapa sawit. “Teknologi ini memungkinkan buah tetap segar lebih lama, mengurangi kerusakan pascapanen, dan tentunya aman dikonsumsi,” ujar Ali dalam Webinar Agroinfuture #9 bertajuk Solusi Inovatif Teknologi Pascapanen untuk Agroindustri Modern pada Kamis (27/2).

Selain itu, BRIN juga mengembangkan teknologi nanopartikel silika biogenik yang berasal dari abu boiler kelapa sawit, yang bisa digunakan sebagai bahan untuk produk ramah lingkungan, seperti rubber foam dan sol sepatu (biosneakers). Produk hasil riset ini memenuhi kriteria eco-friendly fashion footwear, yang semakin populer di kalangan konsumen yang peduli dengan keberlanjutan lingkungan.

 

Inovasi dalam Pemrosesan dan Penyimpanan

Ali juga menambahkan bahwa inovasi dalam sektor pascapanen mencakup berbagai aspek, mulai dari pemrosesan, pengemasan, transportasi, distribusi, hingga penyimpanan dan pengeringan. “Kami fokus pada teknologi otomatisasi dalam pemrosesan pascapanen yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, termasuk mesin pemisahan dan sortasi otomatis,” jelasnya.

Pengemasan produk, terutama di Packing House, dapat dilakukan dengan teknik pelilinan dan pengepakan yang disesuaikan dengan jenis produk. Ali menjelaskan bahwa pelilinan berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, meningkatkan umur simpan, serta mengurangi perkembangan penyakit pada buah. “Selain itu, pelilinan juga melindungi buah dari luka dan memperbaiki penampilannya,” lanjutnya.

Untuk penyimpanan, BRIN juga mengembangkan teknik modern yang bertujuan mempertahankan kualitas dan kesegaran produk. Penyimpanan dilakukan dengan mengontrol suhu, kelembaban, dan atmosfer, menggunakan gudang pendingin es atau mesin pendingin, serta dilengkapi dengan teknologi pelacakan. “Hal ini membantu menjaga pasokan produk agar tetap stabil, menjaga kualitasnya, dan menjaga kestabilan harga di pasar,” terang Ali.

 

Peningkatan Daya Saing Agroindustri

Kepala ORPP BRIN, Puji Lestari, menyatakan bahwa inovasi di bidang teknologi pascapanen sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia. Selain itu, teknologi pascapanen juga berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani serta pelaku usaha agroindustri.

“Teknologi pascapanen dapat menjawab tantangan sektor agroindustri, mulai dari pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi yang efisien dan berkualitas tinggi,” kata Puji. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga penelitian, pemerintah, dan sektor swasta untuk memastikan inovasi yang dihasilkan dapat diterapkan secara praktis di lapangan. “Kolaborasi yang baik akan menciptakan ekosistem inovasi yang mendukung keberlanjutan agroindustri di Indonesia,” ujarnya.

Dukungan untuk Swasembada Pangan

Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN, Taufik Hidayat, mengungkapkan bahwa teknologi pascapanen menjadi salah satu kunci dalam ekosistem pembentukan swasembada pangan. “Dengan teknologi pascapanen, umur simpan komoditas dapat diperpanjang dan kualitasnya diperkuat, sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih bernilai tambah,” kata Taufik.

Taufik juga berharap bahwa riset yang dilakukan oleh BRIN dan perguruan tinggi dapat meningkatkan nilai tambah produk agroindustri dan memperkuat daya saingnya di pasar global. “Kami berharap riset ini dapat bermanfaat bagi petani, baik di sektor hortikultura maupun tanaman strategis lainnya,” tambah Taufik.

Dengan inovasi-inovasi ini, BRIN berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan agroindustri yang efisien, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

Editor

Recent Posts

PPDS Anestesi Unpad di RSHS Dibuka Lagi Usai Terseret Kasus Pemerkosaan

SATUJABAR, BANDUNG--Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad), membuka kembali Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi…

4 jam ago

CTRL+J APAC 2025 Hari Kedua: Ketika AI, Bahasa Lokal, dan Keadilan Data Jadi Sorotan

JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan International Fund for…

6 jam ago

Babak Baru Lisa Mariana VS Ridwan Kamil, PN Bandung Kabulkan Gugatan Revelino Klaim Sebagai Ayah Biologis

SATUJABAR, BANDUNG--Perseteruan Selegram Lisa Mariana melawan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan saling menggugat…

11 jam ago

Dana Jurnalisme Indonesia: Urgensi untuk Keberlanjutan Jurnalisme Berkualitas

JAKARTA - Krisis finansial yang dihadapi media berita di Indonesia membutuhkan intervensi dari para pemangku…

13 jam ago

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Meningkat di Triwulan II 2025

JAKARTA - Hasil Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa penyaluran kredit baru…

13 jam ago

Kesepakatan Perdagangan Jadi Mekanisme Hukum Aman untuk Transfer Data Pribadi ke AS

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan bahwa finalisasi kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan…

13 jam ago

This website uses cookies.