Cagub Jabar Dedi Mulyadi (KDM) menghadiri undangan konsolidasi kemenangan di DPD Golkar Jabar. (Dok. Istimewa)
Nilai-nilai tradisi masyarakat Sunda sehari-hari memiliki makna tersendiri, menjunjung tinggi dan rasa hormat kepada sesama.
SATUJABAR, BANDUNG — Masyarakat Sunda selalu mengedepankan harmoni, keseimbangan, dan keselarasan. Termasuk dalam tata cara menyelesaikan berbagai persoalan jika terjadi konflik atau perbedaan pandangan.
Sebagai bangsa relijius, sejak Islam masuk ke Tanah Pasundan, orang Sunda pun mengungkapkan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai pusat nilai dari Islam yang dipeluk dan diyakini mayoritas masyarakat di Jawa Barat.
Filosofi orang Sunda dikaitkan dengan Islam dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW diungkapkan calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di hadapan para Anggota DPRD Kota/Kabupaten yang digelar oleh DPD Golkar, Jawa Barat, dan diunggah dalam video Instagram @kangdedimulyadi, akhir pekan.
Dedi mengungkapkan, bagaimana Sunda adalah entitas masyarakat relijius yang didasari nilai-nilai adiluhung, penuh dengan kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Cabug Jabar 2024 ini membeberkan sejumlah wujud kecintaan orang Sunda terhadap Rasulullah SAW. “Semua bisa tercermin dalam ekspresi kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dedi yang berpasangan dengan Erwan Setiawan melalui pasangan DERMAWAN mengatakan, wujud kecintaan orang Sunda kepada Nabi Muhammad SAW, salah satunya pada saat pelaksanaan ibadah Salat. “Dimana letak kecintaa terhadap Rasulullah? Orang Sunda sangat rajin ketika Salat berkirim Fatihah ‘Illa Hadhorotin Nabiyyil Musthofa Wasalam Al Fatihah’,” ucap dia.
Mantan Bupati Purwakarta menembahkan, kecintaan terhadap Rasulullah SAW ada yang tidak diungkapkan secara langsung. Akan tetapi, hal itu tergambar pada wujud nyata dalam praktik kehidupan keseharian dan kini telah menjadi bagian ada istiadat.
Wujud kecintaan orang Sunda terhadap Nabi Muhammad SAW, kata dia, bisa terlihat dalam tradisi Tawassul, yang kini banyak dilakukan masyarakat Jawa Barat, khususnya dari saudara di Nahdlatul Ulama (NU).
“Orang itu kan boleh berkeyakinan, dan tidak boleh kita ini mengkoreksi keyakinan orang lain,” tegas Dedi Mulyadi.
Tidak cukup sampai disitu, Dedi menilai, penyebutan diksi ‘Kanjeng Nabi’ yang kerap diucapkan oleh banyak kalangan masyarakat Sunda hingga kini adalah wujud penempatan tahta tertinggi terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Dalam tradisi orang sunda itu sampai meletakkan ke Kanjeng Nabi. Sama Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasalam orang Sunda itu tidak pernah nyebut nabi. Saking hormatnya, cukup Kanjeng Rasul. Tidak menyebut Rasul cukup Kanjeng,” tambahnya.
Nilai tradisi
Dedi Mulyadi juga mengungkapkan, nilai-nilai tradisi masyarakat Sunda sehari-hari yang memiliki makna tersendiri, menjunjung tinggi dan rasa hormat kepada sesama. “Orang sunda itu selalu pakai Dampal (tatakan), Gamparan Juragan Abdu Nuun, Gamparan Juragan, Gamparan itu tatakan,” ujarnya.
Jadi, tradisi Sunda itu kalau nyuguhin air pakai tatakan, karena itu tradisi rasa hormat. Sudah pakai tatakan kemudian pakai baki. “Betapa hormatnya, itu peradaban tingkat tinggi, itu kesalehan dan warisan leluhur kita dan harus diyakini kita bangsa saleh,” ujar Dedi
Menurutnya, Jawa Barat atau Sunda merupakan bangsa yang saleh, tidak ada sejarah peperangan, menjajah wilayah lain. Tetapi, lebih mengedepankan harmoni karena merasa Tanah Pasundan telah memberi kemakmuran dan kebahagiaan.
“Di Sunda tidak ada sejarahnya bunuh-bunuhan, enggak ada, orang Sunda tidak pernah berperang, tidak pernah. Orang Sunda tidak pernah mengekspansi orang wilayah orang lain, tidak pernah, teu pernah ngagarong (mencuri), tidak pernah merampok, hidupnya diam karena dia merasa sudah makmur di negerinya sendiri. Ngahenang-Ngahening,” tandasnya. (yul)
Rhoma telah menciptakan sekitar 1.000 lagu sepanjang karirnya di industri dangdut. JAKARTA — Dua musisi…
Pangeran Saud juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para anggota sektor keamanan, kesehatan, dan layanan,…
Setelah melontar jumrah, jamaah diminta langsung kembali ke hotel masing-masing dan tidak menuju Masjidil Haram…
SATUJABAR, BANDUNG - Harga emas Antam Senin 9/6/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
Pelaku dalam kelompok bermotor yang membawa senjata tajam itu berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. SATUJABAR, INDRAMAYU…
Pemberian PR oleh guru juga tidak efektif karena tidak semua anak bisa mengerjakannya. Apalagi, daya…
This website uses cookies.