SATUJABAR, JAKARTA– Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto, melakukan mutasi besar-besaran terhadap 34 anggotanya, khususnya di jajaran reserse narkoba, buntut kasus pemerasan kepada penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024, asal Malaysia. Sebelumnya, Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri, Irjen Pol. Abdul Karim, menyebutkan, 18 anggota polisi terduga pelaku pemerasan telah menjalani penempatan khusus (Patsus) di Divisi Propam Mabes Polri.
Mutasi besar-besaran yang dilakukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto, tertuang dalam Surat Telegram: ST/429/XII/KEP.2024/tanggal 25 Desember 2024. Dalam surat telegram yang ditandatangani Kepala Biro (Karo) Sumber Daya Manusia (SDM), Kombes Pol. Muh. Dwita Kumu Wardana, total ada 34 orang Perwira Menengah (Pamen), Perwira Pertama (Pama), serta Bintara, terutama di jajaran reserse narkoba, dimutasi ke bagiam Pelayanan Markas (Yanma) Polda Metro Jaya, dalam rangka pemeriksaan (riksa).
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, membenarkan, adanya surat telegram terkait mutasi besar-besaran di jajaran Polda Metro Jaya. Jumlahnya 34 personel dalam rangka pemeriksaan.
“Benar. Ada 34 (personel) dalam rangka pemeriksaan,” jawab Ade, saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).
Berikut daftar nama 34 Pamen, Pama, serta Bintara yang dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya, dalam rangka pemeriksaan:
Mutasi besar-besaran sebagai tindakan tegas Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto tersebut, buntut kasus dugaan pemerasan anggotanya terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024, warga negara Malaysia. Selesai digelarnya DWP 2024, di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember, akun Instagram penyelenggara dibanjiri komentar protes warganet, mengaku, telah menjadi korban pemerasan polisi.
Sebelumnya, Kadiv Propam Polri, Irjen Pol. Abdul Karim, menyatakan, 18 anggota terduga pelaku pemerasan terhadap penonton DWP, warga negara Malaysia, telah menjalani penempatan khusus (Patsus). Patsus ke-18 anggota terduga pelaku dipusatkan di Divisi Propam Mabes Polri.
“18 anggota polisi terduga pelaku pemerasan, yang ditempatkan khusus, terdiri dari anggota Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, serta Polda Metro Jaya,” ujar Abdul Karim, dalam keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Abdul Karim mengatakan, proses penyidikan terkait pelanggaran etik terhadap 18 anggota terduga pelaku pemerasan, telah diambil alih oleh Divisi Propam Polri. Hal tersebut dilakukan, untuk membuat terang benderang perkara, karena dugaan pelanggaran etik anggota kepolisian, terjadi dari tingkat Polsek, Polres, dan Polda.
“Hasil diskusi dengan pimpinan Polri sepakat, karena kasus terjadi di tingkat Polsek, Polres, hingga Polda, semuanya kita ambil alih ditangani Divisi Propam. Kenapa kita ambil alih, dalam rangka untuk percepatan dan objektivitas pemeriksaan,” jelas Abdul Karim.
Berdasarkan hasil penyelidikan Divisi Propam Polri, total warga negara Malaysia yang menjadi korban pemerasan saat menonton DWP 2024, sebanyak 45 orang. Jumlah tersebut sekaligus meluruskan informasi beredar di media sosial, korban pemerasan yang mencapai 400 orang.
“Dari hasil penyelidikan dan identifikasi yang sudah dilakukan dan perlu kami luruskan terkait informasi di media sosial, korban dugaan pemerasan warga negara Malaysia, sebanyak 45 orang,” ungkap Abdul Karim.
Abdul Karim menyebutkan, barang bukti dalam kasus pemerasan oleh terduga pelaku anggota kepolisian, sebesar Rp.2,5 miliar. Divisi Propam telah menerima dua laporan dari warga negara Malaysia dalam kasus pemerasan tersebut.(chd).
peran pers diperlukan untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan dalam membangun negeri.…
SATUJABAR, KARAWANG-- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, minta perketat patroli dan pengamanan di kawasan wisata,…
SATUJABAR, TASIKMALAYA-- Seorang pria terduga teroris ditangkap Tim Detasement Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri,…
BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan…
Xiaomi kembali meluncurkan generasi terbaru dari lini Smart Band mereka, yang sebelumnya dikenal dengan nama…
Kopi Arabika dan Robusta apa bedanya? Kedua kopi tersebut adalah dua jenis kopi yang paling…
This website uses cookies.