Ilustrasi kebakaran hutan. (Foto: istimewa)
JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kejadian bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam periode pemantauan 24 jam terakhir, terhitung sejak Senin (21/7) pukul 07.00 WIB hingga Selasa (22/7) pukul 07.00 WIB. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tercatat sebagai jenis bencana yang paling banyak terjadi dalam periode ini.
Karhutla Meluas di Beberapa Provinsi
Karhutla pertama dilaporkan terjadi di Desa Gulangan, Kecamatan Sihapas Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, pada Minggu (20/7). Titik api pertama kali terlihat oleh warga dan segera dilaporkan kepada BPBD setempat. Lokasi kebakaran yang berada di perbukitan dan sulit dijangkau, ditambah jumlah titik api yang banyak, menyulitkan proses pemadaman.
Sedikitnya 30 personel gabungan dari BPBD, Manggala Agni, dan warga dikerahkan untuk menangani kebakaran. Namun, hingga Selasa pagi, api belum sepenuhnya berhasil dipadamkan. Diperkirakan sekitar 400 hektare lahan terbakar.
Sementara itu, karhutla juga dilaporkan di Desa Balanti, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, pada Senin (21/7) pukul 17.40 WITA. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, aparat desa, dan masyarakat berhasil memadamkan api tanpa menimbulkan korban jiwa. Sekitar 1,5 hektare lahan terbakar.
Kejadian serupa terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Minggu malam (20/7). Titik api ditemukan di dua wilayah, yakni Nagari Padang Ganting dan Nagari Baringin. Masing-masing wilayah kehilangan sekitar dua hektare lahan akibat kebakaran. Petugas BPBD bersama pemadam kebakaran, perangkat nagari, dan masyarakat berhasil memadamkan api pada Senin (21/7).
Angin Kencang Terjang Kota Sabang
Selain karhutla, bencana angin kencang juga dilaporkan melanda Kota Sabang, Provinsi Aceh, pada Senin (21/7) pukul 08.05 WIB. Peristiwa ini menyebabkan 12 rumah warga terdampak, sebagian besar mengalami kerusakan pada bagian atap akibat tiupan angin kencang atau tertimpa pohon tumbang. Pohon tumbang juga menghambat akses jalan warga.
Petugas gabungan segera dikerahkan untuk melakukan pembersihan material dan mendata jumlah warga terdampak.
BNPB Imbau Masyarakat dan Pemda Waspada
Menghadapi potensi bencana yang meningkat pada musim kemarau, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk memperkuat upaya pencegahan karhutla, seperti patroli terpadu dan pemadaman dini terhadap titik api. Masyarakat juga diminta tetap waspada dan mengikuti informasi resmi cuaca dari BMKG atau instansi terkait.
Untuk mengantisipasi angin kencang, BNPB menyarankan warga melakukan langkah-langkah mitigasi sederhana seperti memangkas ranting pohon rapuh, menebang pohon rawan tumbang, serta memperkuat struktur rumah agar tahan terhadap tiupan angin.
“Jika menemukan titik api atau kondisi darurat, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tulis BNPB dalam keterangan resminya.
SATUJABAR, CIANJUR--Empat siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlibat…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Rabu 23/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
Nama Iie Sumirat mulai mencuat di era 1970-an sebagai tunggal putra andalan tim bulutangkis Indonesia.…
BANDUNG – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, legenda bulu tangkis Indonesia, Iie Sumirat meninggal pada…
PHNOM PENH - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, melakukan pertemuan…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Rabu (23/7/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
This website uses cookies.