Berita

BMKG Ajak Generasi Muda Bersatu Lawan Urban Heat Island

BANDUNG – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita, mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam mitigasi terhadap Urban Heat Island (UHI), fenomena yang meningkatkan suhu di wilayah perkotaan.

UHI, yang menyebabkan perbedaan temperatur antara kota dan pedesaan, menjadi fokus utama dalam Workshop Urban Heat Island 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Dalam workshop tersebut, Dwikorita mengungkapkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi UHI adalah struktur kota yang kompleks, minimnya vegetasi, dan efek rumah kaca.

Dia juga menyoroti dampak buruk dari perubahan tutupan lahan yang meningkatkan lahan terbangun, yang semakin memperparah fenomena ini.

“Kita perlu bersama-sama melakukan mitigasi terhadap UHI ini dengan kesadaran dan aksi nyata,” ungkap Dwikorita melalui siaran pers.

Dia menambahkan bahwa beberapa kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung, termasuk dalam kota-kota dengan nilai Land Surface Temperature (LST) tertinggi di 20% daerah perkotaan.

Tahun Terpanas

Dwikorita juga mengingatkan bahwa Badan Meteorologi Dunia (WMO) mencatat tahun 2023 sebagai tahun terpanas dalam sejarah pengamatan instrumental, dengan suhu rata-rata global melebihi 1,45 derajat Celsius di atas periode pra-industri.

Hal ini mendekati batas maksimum yang disepakati dalam Paris Agreement 2015 untuk membatasi kenaikan suhu global menjadi 1,5 derajat Celsius.

“Perubahan iklim semakin nyata dan mengkhawatirkan. Diperlukan langkah konkret dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda,” tambah Dwikorita.

Selain menggarisbawahi urgensi mitigasi UHI, Dwikorita juga menjelaskan peran BMKG dalam memantau dan menganalisis data untuk prediksi iklim jangka panjang.

Dia menegaskan pentingnya data yang akurat untuk mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, termasuk dalam penanganan UHI.

Acara tersebut juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ITS dan BMKG, yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kerja sama ini sejalan dengan visi BMKG untuk mencetak 500 doktor baru sebelum tahun 2030, sebagai bagian dari transformasi menjadi institusi kelas dunia yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia dan global.

Editor

Recent Posts

Waroeng Seblak Maboy: Jajanan Pedas Khas Bandung yang Bikin Ketagihan

Bagi generasi micin dan pecinta pedas, tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi seblak, jajanan khas…

20 menit ago

Cici Claypot: Sensasi Kuliner Unik di Bandung yang Wajib Dicoba

Bandung selalu identik dengan ragam kuliner yang menggugah selera, mulai dari batagor, baso tahu, hingga…

23 menit ago

Polsek Indihiang Tasikmalaya Bekuk Pembobol Belasan Sekolah

BANDUNG - Polsek Indihiang, bersama tim gabungan dari Polsek Tawang, Polsek Mangkubumi, Polsek Manonjaya, dan…

28 menit ago

Polres Indramayu Ungkap Kasus Perdagangan Orang

BANDUNG - Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Polda Jawa Barat, terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung…

31 menit ago

Ganda Putra Indonesia Kalahkan Jepang di China Masters 2024

BANDUNG - Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Isfahani, berhasil meraih…

35 menit ago

Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi Menangkan Laga Perempat Final China Masters 2024

BANDUNG - Febriana Dwipuji Kusuma dan Amallia Cahaya Pratiwi berhasil meraih kemenangan di perempat final…

40 menit ago

This website uses cookies.