Ilustrasi bayi dibuang.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, BANDUNG – Bayi perempuan baru dilahirkan diduga sengaja dibuang ibunya di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pelaku yang diduga sebagai ibu kandung bayi bersama suaminya, sudah diamankan polisi.
Bayi perempuan ditemukan warga di Dusun Karangnangka, Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu (25/09/2024) malam. Saat ditemukan, sang bayi dibalut kain samping dan selimut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Pangandaran, AKP Herman, membenarkan terkait laporan penemuan bayi perempuan. Bayi malang masih berusia satu hari tersebut, saat ini sudah dalam perawatan di Puskesmas Selasari.
“Ya, kami sudah menerima laporannya. Bayinya sudah diselamatkan dan saat ini dalam perawatan dokter di Puskesmas Selasari, ujar Herman, saat dikonfirmasi, Kamis (26/09/2024).
Herman mengatakan, sudah mengamankan perempuan yang diduga ibu dari sang bayi, bersama suaminya. Pasangan suami-istri tersebut, saat ini masih dalam pemeriksaan penyidik.
“Ibu dan suaminya, yang diduga telah berbuat tega membuang bayi yang dilahirkannya, sudah diamankan. Saat ini, sedang dalam pemeriksaan, termasuk mendalami motifnya,” ungkap Herman.
Terduga pelaku dan suaminya, diketahui warga Desa Bojong. Tempat tinggal terduga pelaku tidak jauh dari lokasi penemuan bayi dibalut kain samping dan selimut.
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
BRASILIA, Brasil - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo resmi menandatangani…
BANDUNG Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mendapat kehormatan menyembelih hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia…
SATUJABAR, CIANJUR--Mayat wanita muda ditemukan membusuk tanpa busana di aliran Sungai Cipendawa, Kabupaten Cianjur, Jawa…
This website uses cookies.