Berita

Bahas Lima Raperda dan Perubahan APBD 2025, Bupati Garut Tekankan Prioritas Infrastruktur dan Kesehatan

GARUT – Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Garut Masa Sidang III Tahun 2025 yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (28/7). Agenda rapat kali ini membahas lima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), serta Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025.

Dalam rapat tersebut, Bupati Syakur menyampaikan pandangan resmi pemerintah daerah atas salah satu Raperda inisiatif DPRD, yakni terkait Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin. Ia juga menyampaikan apresiasi atas persetujuan DPRD terhadap Nota Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS APBD 2025 yang telah diajukan oleh Pemkab Garut.

“Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas persetujuan DPRD Kabupaten Garut terhadap Nota Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS Tahun 2025. Ini bentuk perhatian besar terhadap agenda pemerintah daerah,” ujar Bupati Garut.

Bupati menilai, dalam kondisi keterbatasan fiskal, kolaborasi antara eksekutif dan legislatif sangat penting untuk memastikan program-program prioritas tetap berjalan optimal. Ia juga mengapresiasi masukan, koreksi, serta catatan konstruktif dari DPRD melalui Badan Anggaran dalam menyempurnakan dokumen anggaran tersebut.

“Kami sangat menghargai berbagai catatan DPRD. Ini bagian dari proses demokrasi yang sehat dan konstruktif,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Syakur menegaskan dua prioritas utama dalam Perubahan APBD 2025, yakni infrastruktur dan kesehatan masyarakat.

“Yang pertama, orientasi utama tetap pada infrastruktur. Keluhan masyarakat soal jalan rusak dan sarana umum masih dominan. Ini harus menjadi perhatian pokok,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syakur juga menyoroti isu penting di sektor kesehatan, khususnya terkait data terbaru penerima bantuan iuran BPJS yang berubah akibat penyesuaian sistem nasional (DTSEN).

“Ada sekitar 200 ribu warga Garut yang saat ini tidak lagi terdaftar sebagai penerima BPJS. Ini bisa berdampak besar terhadap layanan kesehatan masyarakat dan harus segera kita antisipasi,” tegasnya.

Bupati berharap bahwa Perubahan APBD 2025 dapat benar-benar menjawab persoalan-persoalan mendesak masyarakat dan tetap sejalan dengan visi pembangunan daerah.

Editor

Recent Posts

Jabar Tertinggi Kasus Keracunan MBG, Korban Capai Ribuan Orang

SATUJABAR, BANDUNG--Kasus keracunan massal makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat tertinggi hinga…

10 menit ago

Kapolri Minta Kasus Keracunan MBG Diusut

SATUJABAR, JAKARTA--Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya mengusut kasus keracunan makanan program Makan Bergizi…

1 jam ago

Kasus TPPO: Kakak-Beradik ‘Penjual’ Reni Sukabumi ke China Ditangkap

SATUJABAR, SUKABUMI--Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa Reni Rahmawati, 23 tahun, mulai menemui…

2 jam ago

Harga Emas Sabtu 27/9/2025 Rp 2.191.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Sabtu 27/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…

3 jam ago

Menparekraf Gandeng AKKSI: Perkuat Peran Kreator Konten untuk Ekonomi Digital Indonesia

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem konten…

8 jam ago

Kemenpar Ajak Himpunan Humas Hotel Sebar Luaskan Publikasi Pariwisata Berkelanjutan

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia untuk turut aktif…

8 jam ago

This website uses cookies.