Tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, harus bekerja keras sejak awal pertandingan dalam laga perdananya di ajang Badminton Asia Championships (BAC) 2025 yang berlangsung di Ningbo, Tiongkok.(Foto: Humas PBSI)
BANDUNG – Tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, harus bekerja keras sejak awal pertandingan dalam laga perdananya di ajang Badminton Asia Championships (BAC) 2025 yang berlangsung di Ningbo, Tiongkok. Meski akhirnya mampu meraih kemenangan, Jojo—sapaan akrabnya—mengaku pertandingan tidak berjalan mudah.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Jonatan mengungkapkan bahwa lawannya bermain sangat ulet dan mampu memberikan tekanan sejak awal, bahkan saat dirinya sempat unggul cukup jauh di gim pertama.
“Dari awal saya sudah tahu dia adalah pemain yang ulet. Tapi saya cukup menyayangkan di gim pertama, saat sudah unggul 14-8, saya malah tersalip. Itu membuat perubahan yang signifikan dalam permainan,” ujar Jonatan seperti dikabarkan Humas PBSI.
Ia juga menyoroti perubahan performa lawannya yang semula tampak kurang percaya diri namun kemudian mampu tampil lebih solid. “Di awal, Koki terlihat tidak nyaman dan sedikit takut. Tapi begitu dia mulai berani bermain lepas, pertahanannya jadi jauh lebih solid, balik serangannya lebih baik, dan dia terlihat jauh lebih percaya diri,” jelasnya.
Menghadapi situasi tersebut, Jonatan mengaku harus segera melakukan penyesuaian taktik. Ia berdiskusi dengan pelatih untuk mencari solusi agar tidak terbawa irama permainan lawan.
“Saya dan pelatih sepakat untuk tidak mengikuti pola main dia. Kami coba ubah irama permainan dan tampil lebih agresif agar bisa mengendalikan pertandingan,” katanya.
Jojo juga menyinggung perbedaan kondisi mental saat tampil sebagai juara bertahan dibandingkan tahun sebelumnya ketika datang tanpa tekanan. “Tahun lalu saya datang ke sini tanpa beban, tapi tahun ini saya membawa status juara bertahan. Tidak mudah, tapi saya belajar dari pengalaman, bagaimana menyikapi tekanan itu dan tetap fokus,” tuturnya.
Jonatan berharap bisa terus meningkatkan performa di babak-babak selanjutnya dan menjaga peluang Indonesia untuk membawa pulang gelar dari kejuaraan bergengsi tingkat Asia ini.
Sementara itu, wakil tunggal putra Indonesia lainnya Chico Aura Dwi Wardoyo harus terhenti. Chico dikalahkan pemain Singapura Loh Kean Yew 12-21, 20-22.
Udara pagi di Sumedang terasa lebih segar dari biasanya, Sabtu itu (19/4/2025). Dari depan Gerbang…
SATUJABAR, BANDUNG - Harga emas Antam Minggu 20/4/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
BANDUNG - PSSI resmi meluncurkan Garuda Academy, sebuah program pelatihan manajemen sepak bola bertaraf internasional…
Selain memudahkan mobilitas masyarakat, reaktivasi jalur kereta api dapat mengurangi kemacetan di jalan raya. SATUJABAR,…
Faktor lingkungan seperti cuaca panas, perbedaan budaya dan bahasa, hingga aktivitas fisik tinggi selama ibadah…
Biro hukum Pemprov Jabar tengah mempersiapkan langkah-langkah hukum ke depan menyikapi putusan hakim tersebut. SATUJABAR,…
This website uses cookies.