(Foto: Dok. KONI Pusat)
BANDUNG – Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman melakukan audiensi kepada Menteri Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan saat ini adalah Jenderal Polisi (HOR) Purn Drs. Agus Andrianto, pada 15 Juli 2025 di Kantor Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kuningan, Jakarta. Tujuannya untuk memperjuangkan visa pelaku olahraga.
“KONI Pusat ini, kami itu punya anggota, 38 KONI Provinsi ditambah satu IKN dan 514 KONI kabupaten/kota dan juga 78 cabang olahraga yang ada di belakang kami,” kata Ketum KONI Pusat melalui keterangan resminya.
“Tentunya cabang-cabang olahraga yang di bawahnya KONI Pusat ini juga selalu melakukan event-event terbuka yang mengundang tamu-tamu dari negara-negara sahabat kita,” sambungnya.
Di satu sisi, Indonesia bertekad menjadi tuan rumah Olimpiade sehingga perlu lebih sering menyelenggarakan single/multi event internasional untuk mendapatkan pengalaman serta pengakuan internasional. Dengan kata lain, dibutuhkan lebih banyak momen menghadirkan tamu kegiatan olahraga dari luar negeri.
“Kemudian di samping itu juga banyak KONI dan cabang-cabang olahraga kita yang mempunyai kerja sama dengan luar negeri, dalam hal ini kita punya banyak pelatih-pelatih yang ada dari luar negeri,” tambah Marciano.
KONI Pusat, KONI Provinsi dan KONI Kabupaten/Kota banyak melakukan kerja sama dengan luar negeri, misalnya kampus dalam upaya meningkatkan kualitas Sport Science. Diharapkan mereka yang akan mendukung kualitas olahraga Indonesia, mendapatkan keringanan visa kala bertugas.
Sebagai gambaran Marciano menjelaskan KONI menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) setiap 4 tahun, kemudian akan ada PON Bela Diri pada Oktober 2025, PON Indoor dan PON Pantai pada 2026 dan PON Remaja 2026.
“Menjelang PON, cabang olahraga dan KONI Provinsi sering melakukan try out di luar negeri, atau menghadirkan pelatih ke dalam negeri,” jelas Ketum KONI Pusat.
Sekjen KONI Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS juga menambahkan bahwa butuh dukungan tenaga dari luar negeri untuk kegiatan olahraga Indonesia seperti untuk Broadcasting, Teknisi dan sebagainya.
“Kita perlu melapor kepada Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan agar ke depan kita semakin baik,” tegas Marciano.
“Kami siap memberikan dukungan dan bantuan untuk kontingen Indonesia,” tegas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang didampingi Sekjen Asep Kurnia, Plt.Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Yuldi Yusman, Karo Hukum & Kerja Sama Sigit Setyawan, Direktur Tempat Pemeriksaan Imigrasi Suhendra, Direktur Kerja Sama Keimigrasian dan Bina Perwakilan Arief M.
Relaksasi akan diberikan, seperti Visa on Arrival (VoA) bagi atlet.
Atas dukungan tersebut, Ketum KONI Pusat mengapresiasi menteri dan jajarannya. Ke depan, koordinasi KONI dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan akan memudahkan urusan olahraga dari dan ke luar negeri.
SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat kembali menangkap pelaku yang terlibat dalam sindikat perdagangan bayi, atau Tindak…
SATUJABAR, BANDUNG--Selegram sekaligus model majalah dewasa, Lisa Mariana, mengakui, sebagai pemeran dalam video asusila, atau…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Rabu 16/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Rabu (16/7/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
TOKYO — Ganda putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, sukses melangkah ke babak…
TOKYO— Andalan Indonesia di sektor tunggal pada Japan Open 2025 harus kandas lebih awal. Gregoria…
This website uses cookies.