Tutur

Ziarah di Kaki Gunung Lingga: Mengingat Jejak Prabu Tadjimalela, Menyambut Pesona Jatigede

Langit Gunung Lingga saat itu berkabut tipis, menyambut langkah Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, yang didampingi Sekretaris Daerah Tuti Ruswati. Rabu, 17 September 2025, mereka menapaki jalur setapak menuju sebuah tempat yang sarat makna—patilasan Prabu Tadjimalela, leluhur agung Sumedang.

Tempat itu tak jauh dari Batudua, lokasi penyelenggaraan kejuaraan dunia paralayang yang akan menjadi salah satu suguhan utama Festival Pesona Jatigede. Namun kunjungan mereka kali ini bukan untuk urusan teknis acara, melainkan untuk berziarah—menghormati jejak leluhur yang menjadi fondasi berdirinya Sumedang.

“Prabu Tadjimalela, luluhur Sumedang. Kami menghormati dan mendoakan para leluhur,” ucap Wabup Fajar dengan khidmat, menatap ke arah puncak Gunung Lingga yang diselimuti kabut. “Untuk even paralayang, lokasinya di Batudua, tak jauh dari sini.”

Nama Prabu Tadjimalela bukan sekadar legenda. Ia adalah Batara Tuntang Buana, pertapa sakti yang bangkit dari semedi di puncak Gunung Nurmala Sangkan Jaya—yang kini dikenal sebagai Gunung Lingga. Dalam pertapaannya, ia menyaksikan cahaya terang menyerupai taji dan selendang (malela) menyinari sekelilingnya selama tiga hari tiga malam. Dari pengalaman spiritual itu, ia mengganti namanya menjadi Tadjimalela dan mengucapkan mantra yang kini menjadi simbol pencerahan bagi masyarakat Sumedang: Insun Medal Madangan — aku lahir untuk memberi penerangan.

Ziarah ini bukan hanya ritual, melainkan simbol. Simbol bahwa pembangunan dan kemajuan Sumedang tetap berpijak pada akar sejarah dan nilai-nilai luhur.

Wabup Fajar menyampaikan harapannya agar Festival Pesona Jatigede bisa berjalan sukses. “Sumedang ini guyub, aman, damai. Dan kami di pemerintah terus berupaya mengelola daerah ini sebaik mungkin, agar masyarakat bisa lebih sejahtera,” ujarnya dikutip laman Pemkab Sumedang.

Festival yang akan digelar bukan sekadar ajang hiburan. Ada banyak kegiatan, mulai dari peresmian Jalan Lingkar Utara Jatigede, lomba lari Jatigede 10K, Jatigede Fun Walk, Aero Show, pertunjukan tari umbul, hingga bazar UMKM yang menggambarkan denyut ekonomi kreatif lokal.

Dari puncak Gunung Lingga hingga danau Jatigede, Sumedang tengah menyiapkan diri menjadi panggung besar—tempat budaya, olahraga, dan sejarah bersatu dalam satu harmoni. Dan semuanya dimulai dari langkah sederhana: sebuah ziarah untuk mengenang, menghormati, dan melanjutkan warisan Insun Medal Madangan—terus menjadi cahaya bagi generasi penerus.

Sumber: Humas Pemkab Sumedang

Editor

Recent Posts

Menparekraf Gandeng AKKSI: Perkuat Peran Kreator Konten untuk Ekonomi Digital Indonesia

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem konten…

4 jam ago

Kemenpar Ajak Himpunan Humas Hotel Sebar Luaskan Publikasi Pariwisata Berkelanjutan

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia untuk turut aktif…

4 jam ago

Nezar Patria: Adaptasi AI Jadi Kunci Masa Depan Media

SATUJABAR, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan pemanfaatan kecerdasan artifisial atau…

4 jam ago

Industri Halal Jadi Pilar Ekonomi Baru, Generasi Muda Didorong Jadi Motor Inovasi Global

SATUJABAR, TANGERANG - Industri halal Indonesia kian melesat dan dipandang sebagai salah satu pilar utama…

4 jam ago

Indonesia Salurkan Bantuan Pangan USD 12 Juta untuk Gaza Lewat WFP

SATUJABAR, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap Palestina dengan menyalurkan bantuan pangan senilai…

4 jam ago

BMKG dan Kementerian PU Sinergi Mitigasi Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem

SATUJABAR, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dengan tegas menyatakan…

4 jam ago

This website uses cookies.