Berita

Wow…Jadi TPPO ‘Pengantin Pesanan’ dari China, Ortu Korban Lapor Polisi

Korban menerima kekerasan secara seksual dan tidak dinafkahi.

SATUJABAR, INDRAMAYU — Seorang perempuan warga Kabupaten Indramayu diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus pengantin pesanan ke China. Korban bernama Sugi Purnamawati (31 tahun) asal Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu. Kasus itu mencuat setelah dia membuat video minta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu.

Orang tua dari Sugi pun telah melaporkan kasus yang menimpa anaknya itu ke Polres Indramayu. Ada dua orang yang mereka laporkan, yakni oknum perekrut atau calo dan agency yang berperan dibalik pernikahan korban dengan pria warga China.

Pelaporan itu dilakukan dengan pendampingan dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, pada Kamis (13/2/2025) kemarin. “Kami bersama dengan orang tua korban datang ke Polres Indramayu untuk melaporkan perekrut dan agencynya agar diproses secara hukum,” ujar Ketua SBMI Indramayu, Akhmad Jaenuri.

Jaenuri menyebutkan, dua orang oknum yang dilaporkan itu merupakan warga Kabupaten Bekasi dan Kota Singkawang. Dia menegasakan, kasus itu sudah memenuhi unsur TPPO karena sudah memenuhi tiga unsur, yakni proses, cara, dan tujuannya.

Dikatakannya, korban direkrut oleh pelaku untuk dinikahkan dengan pria warga China. “Sesampainya di sana, memang secara fisik belum ada kekerasan yang diterima. Tapi, korban menerima kekerasan secara seksual dan tidak dinafkahi,” ucapnya.

Sementara itu, dalam videonya yang mencuat beberapa waktu yang lalu, Sugi menceritakan, awalnya akun TikToknya mendapat DM dari akun TikTok si dalle yang tidak dikenalnya. Akun TikTok tersebut menawarkan perkawinan dengan warga China dan menjanjikan keluarganya akan dijamin setiap bulannya.

Pria warga China itu juga disebut mempunyai saham di sebuah perusahaan di wilayah Sulawesi. Sugi pun mempercayainya dan mau dinikahkan meski secara siri.

Dia pun kini tinggal di China. Namun ternyata, janji-janji itu tidak pernah direalisasikan oleh suami sirinya itu.

“Jangankan untuk memberi keluarga di rumah, di sini saja saya hanya diberi untuk beli sayuran dan dimakan bersama,” ucapnya.

Sugi mengaku, sering menagih janji dari suami sirihnya tersebut. Namun, setiap kali korban menagih, suaminya selalu marah-marah.

Bahkan, suaminya itu juga mengadukan Sugi kepada pihak agency. Akibatnya, Sugi ditegur pihak agency. Selain dimarahi, dia juga diminta uang Rp 65 juta jika ingin pulang ke Tanah Air.

“Untuk itu, pemerintah Indonesia saya minta bantuannya. Bapak Presiden Prabowo dan ibu bapak Bupati Indramayu, mohon bantuannya, tolong saya ingin pulang,” tuturnya dalam video tersebut. (yul)

Editor

Recent Posts

Kapolri: Polri Terbuka Terima Kritik, Jika Band Sukatani Berkenan Bisa Jadi Duta Perbaikan Bagi Polri

SATUJABAR, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, Polri terbuka terhadap kritik dan tidak…

6 jam ago

Adik Bunuh Kakak Kandung di Sukabumi Gegara Warisan

SATUJABAR, SUKABUMI -- Seorang adik tega menghabisi kakak kandungnya hingga tewas dengan menggunakan samurai. Peristiwa…

6 jam ago

Pemkab Bogor Sukses Gelar GPX, Konsisten Promosi Wisata

BANDUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), kembali menggelar event…

10 jam ago

PSSI Resmi Lepas Indra Sjafri, Erick Thohir Ucapkan Terima Kasih

BANDUNG - PSSI resmi melepas Indra Sjafri dari posisinya sebagai pelatih kepala Timnas U-20. Keputusan…

10 jam ago

Menlu RI Sugiono Bertemu PM Belanda, Tegaskan Pentingnya Kemitraan

BANDUNG - Menlu Sugiono melakukan kunjungan kerja ke Belanda pada 21 dan 22 Februari 2025.…

11 jam ago

Pemkab Garut Pastikan Ketersediaan Gas Elpiji dan Sembako Aman Jelang Ramadan

BANDUNG - Menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Garut menggelar Rapat…

11 jam ago

This website uses cookies.