Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia menggelar pergelaran Wayang Golek di Lapangan Alun-Alun Cibatu, Kabupaten Garut, pada Jumat malam, 22 November 2024. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari kampanye sosialisasi untuk pencegahan dampak buruk judi online yang semakin marak di masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, menyampaikan apresiasi kepada Kemkomdigi atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa judi online telah menjadi “penyakit kanker di masyarakat” yang harus ditanggulangi secara kolektif oleh pemerintah dan masyarakat.
“Aktivitas judi online kini bisa dilakukan hanya dengan genggaman tangan, tanpa terlihat secara nyata, dan bisa dilakukan di mana saja. Karena itu, peran semua pihak sangat dibutuhkan, mulai dari orang tua, guru, hingga tokoh masyarakat, untuk memberikan pemahaman tentang bahaya judi online,” ujar Margiyanto dilansir situs Pemkab Garut.
Margiyanto juga mengungkapkan bahwa Kemkomdigi telah melakukan langkah-langkah masif untuk memblokir situs judi online. Namun, ia menilai bahwa situs-situs tersebut tetap ada karena masih ada masyarakat yang tergoda untuk mengaksesnya. Ia mengimbau semua pihak untuk tidak mencoba-coba membuka atau menggunakan situs judi online. “Kami dari pemerintah daerah memiliki keterbatasan kewenangan, tetapi pemerintah pusat sangat serius dalam melakukan penghapusan situs-situs judi online. Oleh karena itu, mari kita dukung upaya ini dengan tidak menggunakan situs judi online,” tambahnya di hadapan ribuan masyarakat yang hadir.
Sementara itu, Fungsional Penerjemah Ahli Madya Kemkomdigi RI, Filmon Leonard Warouw, menjelaskan bahwa pergelaran Wayang Golek ini merupakan salah satu upaya untuk menyampaikan pesan edukatif dengan pendekatan seni pertunjukan tradisional. Melalui wayang golek, Kemkomdigi berharap masyarakat dapat lebih mudah memahami pesan mengenai bahaya judi online melalui media budaya, sekaligus melestarikan budaya bangsa.
Filmon juga menyoroti dampak negatif judi online, seperti kecanduan, penurunan produktivitas, hingga masalah ekonomi dan sosial yang lebih luas, termasuk perceraian dan tindakan kriminal. Ia menyebutkan bahwa judi online menjadi masalah mendesak yang merugikan masyarakat, terutama bagi kelompok menengah ke bawah. “Banyak orang yang melakukan tindakan kriminal untuk keluar dari masalah judi online, padahal itu adalah jalan yang salah,” ujar Filmon.
Kemkomdigi pun terus melakukan pencegahan melalui literasi dan edukasi di berbagai media, termasuk media sosial, media online, hingga media tradisional seperti yang dilakukan pada acara ini. Filmon menegaskan bahwa kegiatan serupa akan dilaksanakan di seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya pencegahan, dan Kemkomdigi telah melakukan beberapa penindakan seperti pemblokiran akses judi online.
Menurut Filmon, judi online menjadi masalah yang sangat urgent karena banyak masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah, yang terdampak. “Judi online ini bahkan bisa menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara, karena banyak dana yang seharusnya digunakan untuk kegiatan produktif malah digunakan untuk hal-hal negatif seperti judi online,” tambahnya.
Filmon berharap, melalui pagelaran wayang golek ini, upaya pencegahan terhadap judi online dapat lebih efektif, dan masyarakat dapat teredukasi untuk melaporkan konten terkait judi online jika ditemukan.
BANDUNG - Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, memimpin Apel Siaga dan Patroli Pengawasan Masa…
BANDUNG - Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, mengungkapkan rencana penataan Taman Hutan Kota Sumber untuk…
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menegaskan komitmennya untuk mengurangi ritasi sampah yang dibuang ke…
Kota Bandung kembali mencuri perhatian dengan hadirnya tempat makan baru yang langsung viral, Maison Wilhelmina.…
BANDUNG - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para sponsor yang terus…
BANDUNG - Jonatan Christie (6) berhasil meraih kemenangan meyakinkan atas Shi Yu Qi (1) dari…
This website uses cookies.